posbekasi.com

Tak Laris Lagi Setelah Diboikot, Iklan Sari Roti Muncul Di Gerbong KRL

Gerbong KRL Bekasi – Jakarta dipenuhi iklan Sari Roti yang kini sudah tak laris lagi.[YAN]
Gerbong KRL Bekasi – Jakarta dipenuhi iklan Sari Roti yang kini sudah tak laris lagi.[YAN]
POSBEKASI.COM – Bagaikan hilang di telan bumi, Sari Roti, produk roti terlaris sebelum Aksi 212 kini menghilang di pasaran khususnya di kawasan perumahan yang kerap berkeliling pagi dan sore hari.

Betapa tidak, produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, yang mengeluarkan bantahan terlibat saat aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu, banyak pedagang gerobak Sari Roti berjejer yang telah dibayar (dibeli) umat untuk dibagikan secara gratis pada peserta aksi.

Apa yang salah? lalu kenapa Sari Roti merilis pernyataan? Ada apa? Sehingga viral boikot umat muslim terjadi dalam hitungan 24 jam saham sari roti langsung anjlok.

Tindakan tegas rakyat Indonesia khususnya umat muslim melancarkan boikot dan berlangsung di mana-mana hngga umat muslim banyak memutuskan seumur hidup berhenti membeli produk sari roti.

Akibatnya, protes spontanitas boikot produk Sari Roti oleh umat muslim langsung menggoyahkan penjualan Sari Roti langsung tenggelam bagaikan ditelan bumi.

Hal ini dapat dilihat di tiap-tiap sudut kota dan perumahan khususnya di Jabodatabek, biasanya pedagang keliling Sari Roti menjadi pavorit dan langganan masyarakat setiap pagi dan sore hari.

Tapi apa nyata, sekarang hilang dan tidak ada lagi pedagang Sari Roti yang lewat, bahkan di minimarket hampir tidak laku lagi.

Saat tiga remaja putri pelajar SMPN 33 Kota Bekasi yang ditemui Posbekasi.com, Rabu 8 Februari 2017, serempak menyatakan tak pernah melihat pedagang Sari Roti lagi lewat disekitar perumahan tempat mereka tinggal. Padahal, dulu mereka sangat menggemari roti tersebut.

“Kalau dulu sehari dua kali pedagang keliling Sari Roti, pagi dan sore lewat di perumahan ini. Sekarang sama sekali tidak pernah ada lagi,” kata Anissa warga Pondok Timur Indah, Kota Bekasi.

Begitu juga Bunga, warga Pondok Hijau, Kota Bekasi, mengaku sejak aksi boikot sudah tidak ada lagi pedagang Sari Roti yang lewat di sekitar perumahaannya. “Sampai sekarang sudah tidak ada yang lewat lagi,” tuturnya.

Ami, warga Perumahan Bekasi Timur Regensi juga mengungkapkan kini tidak pernah melihat lagi pedagang Sari Roti di daerah temat tinggalnya.

“Tidak ada lagi pedagang Sari Roti yang lewat, padahal dulu pagi dan sore lewat depan rumah,” katanya.[YAN]

BEKASI TOP