posbekasi.com

Pemimpin “Sang Navigator”

POSBEKASI.com | Oleh: Kepala Sespim Polri Irjen Pol Prof. Chrysnanda Dwilaksana

Seringkali teori dan konsep dianggap penghalang atau mempersulit. Tingkatan pragmatis dipuja, dibanggakan bahkan diunggulkan. Tanpa teori tanpa konsep, seolah berjalan di antara sekat sekat labirin. Berputar mbulet tanpa memahami makna dan jalan keluarnya. Teori dan konseptual sejatinya untuk mengarahkan pada keutamaan. Langkah pragmatis memang penting sebagai aksi di lapangan. Sejatina manajemen untuk merencanakan, menggerakkan, menggunakan sumberdaya, mengontrol, mempertanggung jawabkan, dsb.

Di sinilah peran pemimpin dalam kepemimpinannya mengelaborasikan konsep dan teori dengan hal hal yang pragmatis, sehingga dalam manajerial maupun operasional dapat digunakan  secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan. Selain itu juga terkendali dan pada jalur keutamaan.

Kompetensi pemimpin memanfaatkan teori dan konseptual maka dari grand strategi hingga road mapnya dapat dibuat dan ditumbuh kembangkan dalam berbagai situasi sesuai corak masyarakat dan kebudayaannya.

Grand strategi merupakan strategi besar secara umum sebagai model untuk dapat ditumbuh kembangkan. Road map merupakan peta navigasi dalam mencapai tujuan dan berjalan pada rel keutamaan.

Tatkala keutamaan tergerus apalagi diabaikan maka tujuan melenceng dari apa yang sebagaimana seharusnya. Kekuatan dari road map dalam mengatasi perubahan dan situasi emergency atau menghadapi gempuran dari kompetitor. Selain itu tetap memiliki keunggulan dan mendapatkan citra positif dan kepercayaan publik. Tatkala datar datar, landai landai, merasa aman nyaman, tidak siap menghadapi perubahan dan tidak mampu menjaga kualitas, apalagi meningkatkannya.

Teori dan konseptual dalam manajerial maupun operasional bagai resep unggulan yang mampu mengatasi berbagai persoalan yang bersifat rutin, kondisi tertentu maupun di saat gawat darurat.

Di era digital tentu sistem on line berbasis elektronik merupakan pendukung pada infrastruktur sebagai kekuatan untuk : mengintervensi dan mengontrol perilaku. Perilaku organisasi menjadi refleksi kinerja. Maka standardisasi merupakan fondasi profesionalisme. Standardization of work input, standardization of work process, standardization of work out put dapat dijabarkan dan dilaksanakan secara konseptual dan kontekstualnya.

Teori dan konsep sebagai landasan grand strategy maupun road map dapat digunakan untuk berpikir secara helicopter view. Melihat ke depan ke samping, ke atas, ke bawah dan mampu memprediksi, mengatasi dan memberikan solusi.

Apa yang dibuat dalam grand strategy maupun road mapnya tentu bukan harga mati, melainkan sesuatu hal yang dinamis. Perubahan yang begitu cepat memerlukan cara navigasi yang dinamis dan sehingga tetap dapat dioperasionalkan dengan cepat untuk mengatasi dan menyesuaikan perubahan yang terjadi.

Di era digital, disrupsi menjadi keniscayaan yang terus melaju. Dengan teori dan konsep yang tepat maka akan melampaui disrupsi. Mampu mengatasi permasalahan yang telah maupun akan terjadi dengan solusi yang tepat untuk: mencegah, mengatasi bahkan merehabilitasi.**

Maribaya 060423

BEKASI TOP