posbekasi.com

Tempat Hiburan Malam Membandel, Warga: Dua Tahun Berjuang Tak Bisa Andalkan Legislator

Ilustrasi Karaoke

POSBEKASI.COM | BEKASI – Rencana aksi Forum Musyawarah Warga dan Ikatan Remaja Masjid Mustikajaya (FMW-IRMM) Kota Bekasi turun ke jalan disambut positif warga Mustikajaya.

Aksi yang akan diikuti 1000 orang warga seKecamatan Mustikajaya akan digelar, Ahad (15/12/2019) mulai pukul 07:00, untuk menuntut ditutupnya tempat hiburan malam (THM) dan toko penjualan minuman keras (miras).

Menanggapi surat undangan aksi Ketua FWM-IRMM, Endo Kurniadi, salah seorang tokoh masyarakat Mustikajaya, Ustadz H.Syarif Hidayat berharap aksi berjalan damai dan aparat mendengar serta menindaklanjuti aspirasi warga dengan menutup tempat karaoke dan toko miras.

“Kekuatan aksi ini hanya ada pada warga yang sudah dua tahun meminta dan mendesak Pemerintah Kota Bekasi dan Polres Metro Bekasi Kota,” kata Ustadz Syarif kepada Posbekasi.com, Sabtu (14/12/2019).

Walau sampai saat ini, baik Pemkot Bekasi maupun kepolisian tidak menggubris aspirasi warga Mustikajaya, Ustadz Syarif yang aktif menyuarakan penutupan THM MGT bersama warga lainnya tak lagi berharap pada anggota DPRD Kota Bekasi untuk membantu warga menutup THM tersebut.

KLIK : Besok, 1000 Warga Mustikajaya Aksi Tutup Tempat Karaoke dan Toko Miras di Mutiara Gading Timur

“Sudah dua tahun perjuangan warga meminta untuk menutup karaoke-karaoke itu, anggota DPRD Kota Bekasi tak mau membantu bahkan terkesan tutup mata,” katanya.

Padahal lanjut Ustadz Syarif sejumlah legislator berhasil meraih kursi di DPRD Kota Bekasi dari Dapil Mustikajaya di antaranya, Agus Rohadi (PAN), Alimudin (PKS), Tumai (PDIP), Haeri Parani (Demokrat), Solihin (PPP), Ibnu Hajar Tanjung (Gerindra),  Komarudin (Golkar), Eka Widyani Latif (PKS), Oloan Nababan (PDIP),  dan Uri Huryati (Golkar). Bahkan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Heri Koswara yang menjadi basis suaranya di MGT.

“Apa yang mau diharapkan dari anggota dewan yang terhormat itu? Sudah dua tahun warga berjuang mereka tidak membantu perjuangan warga. Warga tidak mau lingkungannya ada kemaksiatan yang akan berefek tidak baik bagi generasi dan rusaknya mental dan agama,” katanya.

Warga Mustikajaya lainnya, Rulyandrha justru meminta koordinator aksi untuk demo pada malam hari.

“Sebaiknya didemo malam hari, seperti Sabtu malam ini. Selain bisa membuat efek jera pada pengunjung juga besar kemungkinan bertemu dengan pengusaha karaokenya. Tapi kalau siang hari siapa yang mau ditemui?,” ungkapnya.[RIK/POB]

BEKASI TOP