posbekasi.com

Perangkap Tikus Malah Jadi Sarang Tikus

Ilustrasi

POSBEKASI.COM – Tikus binatang mengerat yang merusak atau menggigiti apa saja membuat sarang dan menimbulkan efek aroma tak sedap dan menjadi berbagai sumber penyakit. Mungkin saja itulah yang dijadikan simbol koruptor.

Tikus simbol koruptor memang berbeda dengan tikus-tikusnya Walt Disney yang sarat kreasi dan menghibur dengan berbagai peristiwanya. Tentu berbeda juga dengan Jerry tikus cerdik lawan si Tom kucing yang sering menjadi korbannya.

Tikus simbol koruptor digambarkan tikus-tikus licik yang niat dari otak dan hatinya mengerat kekayaan bangsa negara atau rakyatnya.

Korupsi ada setidaknya dikarenakan:

  1. Adanya kewenangan yang berkaitan dengan kebijakan publik dalam administrasi negara yang berhubungan atau ada konsekuensinya dengan implementasi dari kebijakan publik dalam memberikan berbagai pelayanan publik.
  2. Dampak ekonomi atau economy effect dari implementasi dari kebijakan publik, atau secara mudahnya bisa dikatakan kecipratan atau kebagian dari hasil implementasi.
  3. Karena sistem yang memberi peluang terjadinya penyalahgunaan atau penyimpangan.

Terjadinya korupsi karena nawa itu atau niatnya memang sudah akan melakukan penjarahan atau penyimpangan dan karena adanya kesempatan.

Korupsi tidak mungkin dinolkan namun setidaknya dapat dimaksimalkan.

Meminimalisir terjadinya korupsi atau memaksimalkan pengawasan dengan meminimalisir kemungkinan kesempatan terjadinya korupsi adalah dengan sistem teknologi informasi, atau dengan sistem elektronik atau sistem on line.  Cara membangun sistem elektronik atau on line meminimalisir bertemunya person to person.

KLIK : Transformasi Budaya dalam Reformasi Birokrasi

Sistem on line bisa membangun big data yang mampu mebuat one gate service dengan pelayanan prima. Yaitu, pelayanan yang cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif dan mudah diakses.

Membangun sistem on line atau sistem elektronik bukanlah hal mudah kaum status quo kelompok zona nyaman akan terus menggerogoti dan bahkan berupaya menggagalkan. Selain itu malah mengundang kelompok-kelompok tikus membangun saranya pada program atau proyek pembangunan sistem elektronik menjadi ajang bancakan anggaran.

Yang dimulai dengan progtam fiktif sampai membuat program-program mandul yang tidak dapat berfungsi atau menjadi mangkrak karena sekedar menyedot anggaran yang gila-gilaan.

Memusingkan dan membingungkan apa yang mereka lakukan dari mengawal anggaran sampai pencairannya. Belum lagi sistem implementasinya yang saling mensubkan dan main con ke vendor vendor yang belum tentu sejalan. Semua itu ada dan bisa berjalan dengan pembenaran-pembenaran para konsultan. Bahkan saling lempar tanggung jawab bila diaudit.

Membangun sistem-sistem elektronik identik dengan membahas barang yang berbau klenik yang dianggap memiliki kesaktian yang sulit dibuktikan atau tidak dapat di lihat dengan kasat mata.

Namun, sebenarnya hal tersebut dapat di lihat dari sistem infografis yang merupakan gambaran data yang dapat memprediksi antisipasi sebagai solusi. Sistem-sistem yang dibangun di era digital adalah dengan membangun back office aplication dan network.

KLIK : Birokrasi dan Birokrat Kerupuk Melempem

Seringkali yang dibangun hanyalah sebatas aplikasi tanpa back office sehingga aplikasi seringkali tanpa kemampuan menghasilkan sistem-sistem data yang di lihat dalam sistem infografis. Ada juga yang membangun back office tanpa analitik sehingga bagai ayu ning kenthir.

Banyak hal lagi sistem online yang tidak fungsional yang semestinya menjadi perangkap tikus malah menjadi sarang tikus.

Incaran para tikus di era digital adalah pada proyek-proyek IT yang memang sengaja dijadikan penjarahan dan bagi-bagi jarahan. Nawa itunya bukan membangun anti korupsi. Semua itu terus berjalan mulus dari tahun ke tahun karena prinisp terjadinya korupsi memang ada semua dan sistem yang memberi peluang bagi para tikus membangun sarangnya.

Niat dan kesempatan untuk membangun sarang ini mengkaburkan bahkan membuat ruwet mbulet dari political will sampai backing membackingi yang tekan menekannya sangat kuat sehingga konsep atau yang baik dan benarpun bisa disingkirkan.

Kubu-kubu beradu dan saling menggerogoti bagai kaum balung kere saling serang hujat tanpa solusi. Tikus selain licik cerdik juga pengadu domba yang bisa membuat keruh suasana dan ia bisa langgeng membangun sarangnya hingga beranak pinak di proyek-proyek perangkap tikus dengan aman dan nyaman.[Chryshnanda DL]

BEKASI TOP