posbekasi.com

Transformasi Budaya dalam Reformasi Birokrasi

Ilustrasi

POSBEKASI.COM – Reformasi sebagai suatu perubahan menuju sesuatu yang lebih baik diperlukan suatu proses transformasi. Proses transformasi dalam reformasi yang mendasar adalah secara kultural atau transformasi budaya.

Kebudayaan yang dipahami sebagai fungsi merupakan keyakinan pengetahuan konsep-konsep, bahkan teori-teori yang dijadikan acuan dalam kehidupannya (bisa saja menjadi kebiasaan yang telah tertanam dalam pikiran perkataan dan perbuatantannya) untuk mengeksploitasi atau memberdayakan sumber daya.

Sejalan dengan konsep kebudayaan, maka pemahaman transformasi budaya sebenarnya adalah merubah mind set atau cara pandang/paradigma sebagaimana yang sudah menjadi habitusnya menuju kod sesuatu yang baru atau yang menjadi tujuan suatu reformasi.

Reformasi dalam pelayanan publik diperlukan suatu perubahan core value atau nilai-nilai inti yang diyakini dan dijadikan kesepakatan serta dijabarkan dalam implementasinya. Di dalam institusi pelayanan kepad apublik core value yang menjadi kepuasan atau kebanggaan atau penilaian kinerja semestinya pelayanan yang prima yaitu, cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informative, dan mudah diakses.

Menuju pelayanan yang prima tentu proses transformasi budaya yang dijdkan acuan adalah budaya di era digital dengan sistem yang terhubung secara elektronik. Sistem data yang ada dapat ditumbuh dikembangkan menjadi model big data menuju one gate service.

KLIK : Pariwisata Rekayasa Sosial dan Pembangunan Peradaban

Pembangunan big data merupakan dasar pokok transformasi budaya yang dibangun dalam sistem elektronik.

Di era digital ada tiga model yang dibangun secara mendasar: 1.Back office yang digunakan sebagai pusat analisis sekaligus menjadi pusat komunikasi, komando pemgendalian, koordinasi dan informasi (K3i), 2.Aplication berupa peratan atqu sistem untuk inputing data secara manual semi elektronik dan elektronik. 3.Network sebagai jejaring penghubung antara objek yang didata dengan aplikasi dan aplikasi menuju back office, juga sebaliknya.

Mentransformasi budaya merupakan proses perubahan paradigma atau cara pandang baru yang dikatakan untuk digunakan sebaga;

1.Proses belajar dan perbaikan kesalahan di masa lalu

2.Kesiapan di masa kini dan

3.Menyiapkan masa depan yang lebih baik.

Dalam konteks tersebut di dalam mentransformasi suatu budaya diperlukan adanya langkah-langkah sebagai berikut;

1.Political will (kebijakan yang berpihak pada proses transformasi),

2.Kepeminpinan Transformatif  (para pimpinan di semua lini memiliki visi dan misi yang sama sebagai agen-agen perubahan atau linking pin untuk menggerakan proses transformasi),

3.Membangun Model Transformasi (sebagai blue print yang merupakan rancang bangun acuan atau panduan sesuai apa yang akan digerakkan dalam proses transformasi),

4.Membentuk Tim Transformasi (tim transformasi adalah sebagai tim back up atau sebagai tim manajemen yang akan memonitor dan mengevaluasi atau memback up secara konseptual administrasi maupun operasional),

5.Membangun Infrastruktur dan Sistem Pendukung (di era digital – back office aplication dan network – menuju big data dan one gate service yang digerakkan dalam sistem smart manajemen untuk mampu memberikan pelayanan yang prima – cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informative, dan mudah diakses),

6.Menyiapkan SDM Berkarakter (SDM berkarakter adala SDM yang memiliki integritas, komitmen, kompetensi, dan keunggulan. Yang dibangun atas dasar kesadaran tanggung jawab dan disiplian, apresiasi atas dasar prestasi kerja dan memegang teguh pada etika kerja),

7.Menerapkan Model (yang dibangun pada point 1 – 5 dijabarkan menjadi program unggulan sehingga semua lini bergerak saling berkaitan atau berhubungan satu sama lainnya),

8.Menerapkan Pilot Project (untuk wadah percontohan atau implementasi transformasi),

9.Monitoring dan Evaluasi (atas point 1 – 7 apakah sudah sesuai atau ada kendala sehingga dapat segera diatasi), dan

10.Membuat Pola Pengembangan (apabila dinilai berhasil atau ada kemajuan yang signifikan).

Ke sepuluh point di atas secara singkat merupakan langkah-langkah transformasi budaya yang dapat dijabarkan atau ditumbuh kembangkan, atau yang disesuaikan dalam variasi-variasi corak masyarakat dan kebudayaan.[POB]

Penulis: Chryshnanda DL [Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri]

BEKASI TOP