“Indikator danta perilaku pengembang yang tidak ramah kepada masyarakat sekitar. Bahkan ke lokasi yang selama ini menjadi ruang rekreasi warga sekitar yang murah meriah. Dalam masyarakat Budaya Bekasi, lokasi Cibereum sangat istimewa dan sakral. Maka, hanya ada dua pilihan untuk Pengembang Grandwisata agar membuka kembali akses ke Situ Cibereum atau bila tidak, siapa pun anda pemilik Grandwisata dan semua jajaran Direksi akan mendapat hukuman dari Leluhur berupa kuawalat !,” tulisnya.
Berikut surat terbuka yang ditulis akun Bosang Pun Berkata:
“Kepada yth, Bupati Bekasi,
Senin, 8 Mei 2017,
saya berkunjung ke danau Cibereum, Desa Lambang Jaya, Cikarang Barat. Berbatasan persis dengan Perumahan Mewah GrandWisata. Dulu, masuk Cibereum lebar dan bisa masuk mobil, namun ternyata sudah sebulan Akses masuk dari Grand Wisata ditutup.
Ini menjadi indikator danta perilaku pengembang yang tidak ramah kepada masyarakat sekitar. Bahkan ke lokasi yang selama ini menjadi ruang rekreasi warga sekitar yang murah meriah. Dalam masyarakat Budaya Bekasi, lokasi Cibereum sangat istimewa dan sakral. Maka, hanya ada dua pilihan untuk Pengembang Grandwisata agar membuka kembali akses ke Situ Cibereum atau bila TIDAK, siapa pun ANDA Pemilik GRANDWISATA DAN SEMUA JAJARAN DIREKSI akan mendapat hukuman dari Leluhur berupa KUWALAT!
Silahkan Abaikan pesan ini dan tunggu KUWALAT menimpa ANDA
Ttd Komarudin Ibnu Mikam”
[YAN]
4.