posbekasi.com

Kades Babelan Kota Bersama Warga Berjibaku Angkut Sampah Kali Raya Pulo Timaha

Kades Babelan Kota David Saidih bersama warga turun membersihkan sampah yang menutupi permukaan air Kali Raya Pulo Timaha, Sabtu (26/12/2020).[Posbekasi.com /Ghajali Hasibuan]

POSBEKASI.COM | CIKARANG – Kepala Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, David Saidih dan Seketaris Desa, Dinas Kebersihan, Radio Komunikasi Babelan (Rakomba) bersama warga kompak turun langsung ke aliran Kali Raya Pulo Timaha berjibaku mengangkut tumpukan sampah berupa botol kemasan, plastik dan kayu menutupi permukaan sepanjang aliran Kali Pulo Timaha, Sabtu (26/12/2020).

David pria ramah senyum sapaan Kades Babelan Kota menilai sampah selalu datang dan pergi di daerah aliran kali. “Yang penting ada kesadaran bersama bahwa tidak boleh membuang sampah sembarangan,” kata David.

Adanya kesadaran bersama lanjut David, bahwa wilayah aliran kali harus dipelihara kebersihannya dan tidak boleh lagi ada warga sekitar membuang sampah ke aliran kali ini.

“Jika ada warga baik dari wilayah Babelan Kota ini maupun dari wilayah lain yang membuang sampah, jangan segan segan untuk melarang dan menegur membuang sampah di aliran kali ini,” ujarnya.

Dari informasi warga, kadang ada orang dari wilayah lain sengaja membuang sampah rumah tangga ke kali. Sehingga warga tidak berani menegur dan melarangnya. Apalagi lokasi kali ini berada di jalan umum, jadi dengan gampang sekali orang membuang sampah ke aliran kali.

“Tapi bagaimanapun, ini menjadi tugas kita bersama menjaga dan membersihkannya. Karena kalo bukan kita siapa lagi yang menjaganya,” ucap David.

Sementara, Seketaris Desa Babelan Kota, Supriyadi menyatakan sudah ada satu armada truk dikerahkan untuk proses pengangkutan sampah.

Supriadi menerangkan tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga diperkirakan lebih dari satu armada truk untuk mengangkut sampah.

“Kami targetkan proses pembersihan dan pengangkutan selesai sehari,” kata Supriadi.

Supriyadi berharap kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lebih ditingkatkan.

“Soalnya, sampah yang memenuhi kali ini kebanyakan sampah rumah tangga. Karena dampak dari banyaknya tumpukan sampah menimbulkan kerugian tersendiri bagi warga sekitar. Bisa menimbulkan bau tak sedap, sehingga bisa menggangu pernapasan bagi warga dan juga bisa menimbulkan banjir jika musim penghujan datang,” pungkasnya.[GHA]

BEKASI TOP