“Kalau pun itu asetnya dihapuskan melalui balai lelang negara sudah pasti uangnya akan masuk lagi ke kas negara,” ujarnya saat di wawancarai, Kamis (15/7/2020).
Menurutnya penghapusan aset yang tidak produktif akan menguntungkan Pemda, lantaran aset tersebut bisa bernilai bukan jadi besi tua begitu saja. Dengan demikian Pemda menyelamatkan uang daerah dari penjualan aset melalui lelang negara.
Guna mempercepat proses lelang itu, kata dia akan mencoba mengusulkan kepada pimpinan Komisi I untuk mendukung rencana pemerintah daerah dalam melelang aset yang tidak produktif agar dijadikan bentuk uang.
“Nanti yang bisa menilai aset itu adalah pihak independent (apraisal) berapa harga yang di tawarkan, yang penting ada upaya penyelamatan aset dan uangnya masuk lagi ke kas daerah,” kata legislator Partai Gerindra.
Terpisah, Kepala Bidang Penataan Barang Milik Daerah pada DPKAD Kabupaten Bekasi, Asep Setiawan menuturkan bahwa memang ada rencana dari Pemda untuk melakukan pelelangan terhadap sejumlah aset daerah yang sudah tidak lagi produktif.
“Fokus awal kita adalah lelang kendaraan dulu yang sudah tidak layak lagi,” kata dia
Menurutnya, lelang kendaraan ini sudah dipikirkan matang. Karena dari pada keluar biaya terus menerus untuk perawatan, lalu kendaraanya rusak lagi maka lebih baik di lelang saja dan uangnya masuk kas daerah dan pemkab bisa beli kendaraan baru lagi.
“Aset kendaraan yang sudah terdata itu cukup banyak, tetapi yang ketahuan itu ada sekitar 700 sekian,” tutupnya. [REL/RIK]