posbekasi.com

Polisi Tambun Telat Halau Tawuran Pelajar, Seorang Tewas dan Luka Bacok

Korban tewas tawuran antar pelajar di Tambun.[IST]
Korban tewas tawuran antar pelajar di Tambun.[IST]
POSBEKASI.COM – Tawuran di Tambun, Kabupaten Bekasi, semakin ganas dan aparat kepolisian dinilai terlambat menghalau dan mengamanakan pelajar yang tengah tawuran menggunakan berbgai senajta tajam.

Ala “perang” tawuran antar pelajar dua sekolah SMK yang menimbulkan korban tewas dan luka serius akibat bacokan dibagian kepala.

“Tawuran yang terjadi pada Rabu 26 Oktober 2016 sekitar pukul 19.30 WIB itu berlangsung lama karena tidak ada polisi yang membubarkan aksi brutal para pelajar itu,” kata salah seornag saksi yang saat melintas dilokasi tawuran.

Jalan Raya Pangeran Diponegoro, tepatnya di depan PT 3M Tambun Selatan, inilah menjadi ajang kedua kelompok pelajar dari SMK Bina Karya Mandiri (BKM) Bekasi berhadapan dengan SMK Yapin Bekasi, yang mengakibatkan  Aldi Irfansyah, 16 tahun, dari SMK BKM kelas 3 tergeletak dijalanan akibat luka bacok sebanyak 7 kali yang dua di antaranya luka cukup besar pada bagian punggung dan pantatnya hingga mengangak.

Sedangkan rival dari SMK BKM, korban Rizal dari pelajar SMK Yapin mengalami luka bacokan di kepalanya.

Sedangkan Polsek Setu baru mendapat informasi setelah tawuran berlangsung lama dan jatuh korban dikedua pihak pelajar tersebut.

“Informasi yang kami dapatkan dari saksi pelajar yang ikut terlibat tawuran menyebutkan, kalau tawuran yang dilakukan di lokasi terjadi setelah saling janjian lewat SMS dari handphone masing-masing kelompok” kata Kapolsek Tambun, AKP Bobby Kusumawardhana, Kamis 27 Oktober 2016.

Janji bertemu itu dibuat karena seorang pelajar dari SMK BKM diludahi oleh pelajar dari SMK Yapin saat melintas di jalan sekitar sekolah SMK Yapin, Jatimulya, Kalimalang.

“Jadi karena tidak terima itu pelajar SMK BKM pun mengadu ke teman-temannya, saat itu juga salah satu temannya menghubungi salah satu pelajar SMK Yapin untuk menantangnya tawuran dan janjian di lokasi melalui sms dari handphone miliknya,” terang AKP Boby.

Setelah sepakat, dua kelompok pelajar ini akhirnya bertemu dan terlihat saling hantam. “Dari keterangan sejumlah saksi di lokasi atau warga setempat, rata-rata pelajar ini membawa senjata tajam jenis celurit. Di lokasi juga, kami berhasil amankan satu celuritnya saat anggota dan warga membubarkan aksi pelajar tersebut,” kata Kapolsek.

Menurut Kapolsek, pihaknya menemukan dua orang pelajar tergeletak di jalan, salah satunya bahkan meninggal dunia. “Dua korban saat di lokasi, kami temukan satu orang tewas atas nama Aldi dari SMK BKM kelas 3 dengan total lukanya sebanyak 7 luka bacokan dan dua di antaranya luka cukup besar pada bagian punggung dan pantatnya. Sementara satu korban lain, atas nama Rizal dari pelajar SMK Yapin mengalami luka bacokan di kepalanya,” terang Kapolsek.

“Korban tewas sempat dibawa ke RS Karya Medika Tambun sebelum akhirnya kami bawa ke RS Polri Kramatjati guna visum dan autopsi. Untuk korban luka, saat ini masih dirawat di RS Graha Juanda Bekasi,” katanya.

Hingga kini, Polsek Tambun masih melakukan penyelidikan kasus tawuran pelajar tersebut dengan meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi. “Sudah ada empat saksi kami periksa, tiga warga sekitar dan satu dari pelajar yang ikut dalam tawuran pelajar di lokasi. Dan kami upayakan dalam 1×24 jam pelaku bisa diamankan, bagaimanapun caranya,” ujarnya.[ISH/BEN]

BEKASI TOP