“Tahun ini kami ditarget menyumbang PAD Rp2 miliar melalui pelayanan tera dan tera ulang. Namun target itu belum diimbangi dengan alat yang cukup,” kata Sekertaris Perindagkop Kota Bekasi, Dedet Kusmayadi di Bekasi, kemaren.
Pihaknya saat ini baru memiliki alat tera untuk timbangan di pasar tradisonal dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). “Kalau untuk tera alat ukur listrik atau meteran PLN, kami belum punya,” katanya.
Menurut dia, kebutuhan alat ukur listrik perlu dilakukan kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai penyedia alat. “Sampai saat ini, kami belum ada MoU dengan PLN di samping alatnya kita belum punya,” ujarnya.
Situasi itu membuat pihaknya merasa pesimistis target PAD 2016 dapat tercapai. Hingga akhir Mei 2016, baru terkumpul target PAD dari sektor metrologi di bawah 10 persen dari total Rp2 miliar. “Kalau PAD Rp2 miliar, kami akui sangat berat karena belum semua alat kami punya,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya akan terus berupaya mengejar ketertinggalan target maski tidak terkumpul maksimal. “Kita akan selalu usaha untuk sampai target, tapi dari pendapatan saat ini saya rasa sangat berat. Harus ada pengurangan target dari yang sudah di tentukan,” katanya.[ANT/MET]