“Keluarga sepakat agar Ariyanto kerja di darat saja dulu, minimal setahun dulu sampai dapat kerjaan yang pas,” kata kakak kandung Kapten Ariyanto, Indra Purwanto di rumahnya, Taman Narogong Indah, Rawalumbu, Kota Bekasi, Kamis [12/5/2016].
Menurut dia, kondisi Ariyanto saat ini tengah mengalami gangguan psikologis selama menjadi tawanan oleh kelompok militan yang harus kembali dipulihkan.
“Istirahat melaut dulu selama setahun diharapkan bisa memulihkan kondisi trauma tersebut,” katanya.
Dia menyarankan korban perompakan itu untuk menyesuaikan diri dengan situasi kerja baru didaratan.
“Saya yakin masih banyak perusahaan yang mau menampung karena usia adik saya ini masih relatif muda,” katanya.
Sebetulnya, kata dia, Ariyanto belum waktunya menjadi kapten kapal, namun karena kapten sebelumnya tidak bisa, maka Ariyanto yang menggantikannya.
“Anaknya cerdas, pintar berbahasa Inggris, makanya dia ditunjuk sebagai kapten kapal,” katanya.
Dikatakan Indra, hingga saat ini keluarga korban masih menunggu di rumahnya di Bekasi pascadibebaskannya Ariyanto oleh pelaku pembajakan kapal.
“Kami masih fokus menyambut kedatangan Ariyanto,” katanya. Anak ke tiga dari lima bersaudara itu belum diketahui kapan akan tiba di Indonesia, sebab masih berada di Filipina.
“Rencananya Pak Presiden yang akan menjemput langsung ke Filipina. Mudah-mudahan segera sampai rumah, keluarga sudah kangen,” katanya.
Kapal TB Henry dibajak di perairan antara Filipina dan Malaysia pada Jumat (15/4) lalu bersama empat anak buah kapal karyawan PT Global Trans Energy International. Sedangkan enam lainnya selamat saat perompakan terjadi.[ANT/BES]