posbekasi.com

3,6 Juta Penggunaan Narkoba di Indonesia, BNN Luncurkan 4 Inovasi Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Ilustrasi – Narkoba jenis sabu. [Posbekasi.com /Dokumentasi]

posBEKASI.com | BANDUNG – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), BNN Kota Bandung merilis empat produk inovasi untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung, Rabu 21 Juni 2023. Empat program tersebut antara lain ikon Super Hero BNN yang bernama Ksatria Bersinar, podcast Nguriling, Game War on Drugs, dan Branding P4GN pada sarana publik bus Bandros.

“Ksatira Bersinar akan dibangun dalam rupa patung di Taman Super Hero. Lalu, Podcast Nguriling akan dilaksanakan dua kali dalam sebulan. Sedangkan Bandros akan digunakan sebagai sarana edukasi dan informasi tentang pencegahan panyalahgunaan narkoba,” papar Ketua Pelaksana HANI 2023 BNN Kota Bandung, Gilang Fajar Shadiq.

Ia menjelaskan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2019-2021 naik dari 1,8 persen ke 1,95 persen. Jika dikonversikan, jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada 2021 mencapai 3,6 juta jiwa

“HANI menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerangi narkoba. Kami optimis melalui program-program ini bisa menekan angka penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, potensi penyintas narkoba masuk dalam kategori tinggi di Kota Bandung. Sebanyak 25.000 orang dari berbagai level usia terjebak dengan kehidupan narkoba.

“Ini menjadi lampu merah bagi kita untuk menjadi antisipasi. Dengan inovasi yang digagas BNN ini bisa menjadi salah atau solusi yang tepat di masa sekarang,” kata Ema.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena Kota Bandung memiliki 42 akses jalur masuk-keluar yang bisa dilalui, baik jalur utama maupun jalan tikus.

Apalagi sebagai ibu kota provinsi yang memiliki daya tarik luar biasa, Kota Bandung menjadi jalur perlintasan yang ramai dikunjungi dari berbagai daerah. Belum lagi dengan derasnya arus informasi globalisasi.

Ia mengatakan dengan hadirnya gawai, anak-anak perlu diawasi. Sebab, mereka bisa jadi tidak terkontrol melihat sesuatu yang belum pantas untuk dilihat.

“Nanti kita dorong Dinas Pendidikan untuk bersama-sama mengoptimalkan sosialisasi kepada para generasi penerus ini. Jangan sampai terjerat narkoba,” imbaunya.

Untuk mendukung program BNN, Pemerintah Kota Bandung akan menghadirkan gedung rehabilitasi. Ia mengakui, saat ini sedang berproses untuk menyusun rincian anggarannya.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat anggarannya juga sudah bisa kita sepakati. Kita hadirkan juga nanti tempat rehabilitasi di Jalan Ciungwanara. Tahun depan saya inginnya sudah dimulai pembangunannya,” tuturnya.

Saat ini, Kota Bandung sudah memiliki 8 kelurahan yang bersih narkoba dari 151 kelurahan. Meski masih di bawah 10 persen, Ema mengatakan, semua titik harus terus dioptimalkan.

“Jangan sampai hanya di kelurahan saja, tapi kita ingin sampai RW bersinar, RT bersinar (bersih narkoba),” harapnya.

Salah satu Duta Anti Narkoba adalah Nayyara Maysa Ansori. Siswi berusia 14 tahun yang kini duduk di kelas 8, SMP Islam Al Azhar 36 Bandung ini menceritakan awal mula bisa menjadi Duta Anti Narkoba.

“Murid-murid yang aktif dipilih oleh sekolah untuk menjadi duta tiap sekolah. Bulan Mei kemarin saya ikut pelatihan dari BNN untuk menjadi duta anti narkoba selama lima hari. Ada 10 duta anti narkoba yang terpilih di berbagai sekolah,” jelas Nayya.

Selama hampir seminggu, ia dan duta lainnya mendapatkan pelatihan materi mengenai sosialisasi untuk mencegah penyebaran narkoba dan berani untuk bilang tidak pada narkoba.

“Karena saya sudah jadi duta anti narkoba, saya mau ajak teman-teman lain bangun generasi selanjutnya untuk jauhi narkoba. Minimal dari diri kita, lingkungan terdekat, dan di kota tempat tinggal kita sekarang harus jauh dari narkoba,” katanya. [amh]

BEKASI TOP