posbekasi.com

Lima Posyandu Ikuti Pembinaan Fortifikasi Pangan Tekan Stunting

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi melaksanakan pembinaan fortifikasi pangan organik pada jajanan pasar di Jababeka, Rabu (2/6/2021). [Posbekasi.com /IST]

POSBEKASI.COM | JABABEKA – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi melaksanakan pembinaan fortifikasi (penambahan zat gizi-red) pangan organik pada jajanan pasar di Jababeka, Rabu (2/6/2021).

Kegiatan tersebut diikuti lima Posyandu, yakni dari Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Desa Pasir Ranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Desa Pantai Harapan Jaya Kecamatan Muaragembong, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, dan Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Agus Trihono menjelaskan, pelatihan bagi kader posyandu dilakukan agar mampu membuat produk pangan dari bahan-bahan yang telah mengalami proses fortifikasi.

“Saya berharap pencegahan angka stunting dapat dimulai dari pemberian makanan di setiap rumah sedini mungkin,” ujarnya.

Agus menjelaskan fortifikasi pangan merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat dalam rangka mendukung kualitas sumber daya manusia.

“Angka stunting akibat kekurangan gizi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,” ungkapnya.

Meskipun telah mengalami penurunan prevalensi stunting dari 37, 2 persen dari tahun 2013 menjadi 30,8 persen di tahun 2018. Tetapi angka tersebut tergolong cukup tinggi, demikian juga masalah kekurangan gizi mikro seperti anemia pada ibu hamil.

“Jumlah ibu hamil yang anemia meningkat, riskesdas 2018 menunjukan anemia pada ibu hamil sebesar 48,9 persen, meningkatkan dari 2013 sebesar 37, 1 persen,” tuturnya.

Kondisi ini katanya, disebabkan karena 70 persen sampai 80 persen ibu hamil belum tercukupi konsumsi energi dan proteinnya. Bagi ibu hamil yang anemia akan melahirkan anak stunting dan menyebabkan angka kematian.[RIK]

BEKASI TOP