posbekasi.com

Jalan Pangakalan 5 Menuju TPST Bantar Gebang Makan Korban, Masyarakat Minta Tertibkan Kenderaan Melebihi Tonase

Warsah (insert) warga Kampung Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, mengalami kecelakaan akibat jalan berlubang dan rusak di Jalan Raya Pangkalan 5, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Sabtu (20/4/2024). [PosBekasi.com /Riki]

posBEKASI.com | BEKASI – Jalan akses ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang hampir setiap hari makan korban kecelakaan terjatuh akibat jalan berlubang lama tidak mendapat perhatian atau perbaikan.

Para pengguna Jalan Raya Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, yang berlubang dibeberapa titik, Sabtu (20/4/2024), sekita pukul 09:45, mengakibatkan seorang pemotor Warsah (46) warga RT01/RWO6 Kampung Burangkeng, Kelurahan Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi Bekasi, yang tengah melintas mengendarai sepeda motor Yamaha Lexi B 3049 ESK terjatuh setelah terperosok ke lubang di jalan raya tersebut.

Akibatnya, Warsah mengalami luka-luka di bagian tangan dan lutut. Oleh masyarakat yang melihat kejadian tersebut langsung membawa Warsah ke Puskemas Kelurahan Ciketing Udik untuk mendapat pengobatan.

“Ada keanehan ketika melintasi Jalan Raya Pangkalan 5, persisnya sebelum Perumahan PDK ada yang berlubang tiba-tiba terasa gelap dan langsung tersungkur,  terbentur trotoar dan saya baru saya sadarkan diri,” ucap Warsah yang ditemui wartawan di Puskesmas Ciketing Udik, Sabtu (20/4/2024).

Menurutnya, kenderaan yang dikemudikan hanya melaju pelan. “Saat masuk ke lubang jalan itu, saya dan motor terpelanting sejauh 50 meter. Saya mengalami luka serius dan motor juga rusak, pecah dan baret baret ,” terangnya.

Sementara, Ketua Pokja Wartawan Bantar Gebang, Suryono ST, mengaku sering mendapat informasi banyak korban kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang pada akses arah TPST Bantar Gebang itu.

Dikatakannya, korban kecelakaan diakibatkan sejumlah titik jalan berlubang dan rusak parah di Jalan Raya Pangkalan 5 itu, ditambah lagi kendaraan-kendaraan yang melintas merupakan kenderaan atau truk besar dengan muatan berat.

“Terutama armada atau truk truk sampah dan tronton bermuatan berat bahkan jauh melebihi batas muatan yang berseliweran setiap saat mempercepat kondisi jalan rusak,” ucapnya.

Bahkan Suryono menambahkan masyarakat resah dengan banyakan kenderaan besar melebihi tonase atau muatan, dan meminta Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini DBMSDA (Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air) untuk segera memperbaiki jalan berlubang dan yang rusak.

“Jangan menunggu jatuh korban lebih banyak apalagi sampai korban meninggal dunia baru diperbaiki. Kami juga minta pihak terkait untuk menertibkan kenderaan besar dan tronton yang melebihi kapasitas muatan,” katanya. [rik]

BEKASI TOP