posbekasi.com

Akademi Kepolisian Centre of Exellent: Kaderisasi dan Regenerasi Kepemimpinan Polri

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis pimpin upacara wisuda 293 Taruna dan Taruni Akademi Kepolisian di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (6/7/2020).[POSBEKASI.COM/DOK. IST]

POSBEKASI.COM | JAKARTA – Akademi kepolisian (Akpol) merupakan pendidikan dasar bagi calon-calon pemimpin Polri di masa akan datang.

Tatkala membahas masa datang, maka lembaga pendidikan Akpol merupakan wadah kaderisasi sekaligus regenerasi kepemimpinan yang mampu menjadikan alumninya memiliki kualitas sebagai:
1. Penjaga kehidupan
2. Pembangun peradaban
3. Pejuang kemanusiaan

Para alumni Akpol sebagai Patriot Bangsa mampu sebagai penjaga dan pendukung NKRI yang berdasar Pancasila, UUD 45 dan Kebhinekaan.

Dengan demikian, pendidikan di Akpol merupakan pendidikan Patriotisme sekaligus keilmuan sebagai calon Polisi yang baik dan calon pemimpin Polri yang Promoter.

Proses kaderisasi dan regenerasi bagi para taruna (peserta didik di Akpol) dididik secara akademik, dilatih secara teknis dan ditransformasi nilai nilai budaya kepolisian. Yang diajarkan melalui kurikulum yang seimbang, terukur antara teori dan konsep konsep, issue issue penting yang terjadi dalam masyarakat (kapita selekta), problem solving (pemecahan masalah), olah raga dan olah rasa serta latihan latian teknik dan teknis Kepolisian serta olah rohani atas penanaman nilai nilai spiritual.

Dengan harapan para alumni Akpol selain sebagai petugas Polisi yang profesional, cerdas, juga bermoral, dan modern sebagai insan pembelajar yang dinamis.

Alumni Akpol di dalam bertugas sebagai Polisi di semua level memiliki spirit bekerja secara profesional dan sadar, bertanggung jawab dan berdisiplin:

1. Dalam mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial (kamtibmas) yang dapat dipertanggung jawabkan secara administrasi, secara hukum, secara fungsional/operasional dan secara moral.

2. Mencegah, menangani berbagai tindak kejahatan yang terjadi  pada tingkat lokal, nasional, regional maupun global.

3. Sebagai pemimpin mampu belajar dan memperbaiki kesalahan masa lalu, siap menghadapi tantangan, tuntutan bahkan ancaman di masa kini dan mampu menyiapkan masa depan yang lebih baik.

4. Mampu memberdayakan potensi-potensi yang ada untuk menjadi soft power bagi pekerjaan-pekerjaan kepolisian.

5. Menjadi ikon perubahan yang profesional, cerdas, bermoral dan humanis.

ke 5 point di atas dijabarkan dalam pola pengajaran:
1. Di bidang akademik berbasis pada ilmu kepolisian yang diajarkan dalam bentuk: a. Teori, b. Studi kasus, c. Problem solving, d. Capacity building.

2. Di bidang pengasuhan dalam mentransformasi kebudayaan polisi diajarkan untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan YME, menjadi insan Bhayangkara yang humanis, peka, peduli dan berbela rasa kepada sesama di semua tingkatan sebagai refleksi pengamalan pancasila.

3. Jasmani yang sehat dan kuat serta terampil dan trengginas untuk menjalankan tugas-tugas kepolisian sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat serta sebagai penegak hukum.

Semangat lembaga pendidikan Akpol adalah lembaga pencerah ikon bagi bumi kandung Bhayangkara sejati yang mampu mengkader dan menyiapkan Bhayangkara-bhayangkara muda, generasi muda Polri untuk menjadi pemimpin-pemimpin Polri di semua lini, baik di masa kini maupun di masa depan.

Akpol dibangun sebagai centre of excellent menuju world class police academy sehingga mampu memfungsikan:

1. Tim konseptual (yang akan terus membahas pemikiran pemikiran dan konsep konsep visioner dari Akpol, baik pengajaran, pengasuhan, kurikulum, penyiapan soft ware and hard ware, dan program profr unggulan, jg kebijakan2 baik dr pemerintah, Mabes, maupun dari Gubernur Akpol juga masukan masukan atau saran saran dari Taruna, dsb. Tim ini sebagai tim manajemen, tim kendali mutu, dan sebagai tim kendali mutu. Ini sebagai think tank juga.

2. Tim kurikulum yang akan mengkaji mengembangkan dan meningkatkan dan menjaga kualitas akademik. Termasuk membuat standar standar pengajar dan silabus baik teori, simulator, studi kasus n praktek lapangan (problem solving).

3. Tim pengasuhan yang akan  mengkaji character building, mengembangkan dan meningkatkan dan menjaga kualitas mental, fisik, penanaman patriotisme dan jiwa korsa, serta idealisme dan penanaman nilai nilai polisi yang humanis dalam masyarakat yang demokratis.

4. Tim program unggulan yang akan mengimplementasikan dalam bagian show of force atau sebagai bagian dari promosi, pencitraan, net working, dan tust building.

5. Tim pembangunan fisik: Akpol heritage, gerbang, perkantoran, kelas, flat, area publik, dsb. Yang mencerminkan humanisme, profesional, modern dan kreatif (asri, nyaman, aman, seni dan menghibur).

Sejalan dengan pemikiran di atas, maka Akpol adalah pendidikan karakter para taruna merupakan hal pertama dan utama. Karena karakter akan mampu membangun spirit profesional cerdas bermoral dan modern baik bagi institusi maupun masyarakat bangsa dan negara.

Karakter di sini dapat dipahami sebagai; mempunyai komitmen dan integritas, profesional (kapabilitas dan kapasitas), unggul yang berarti mampu melampaui hal hal yang datar datar dan biasa biasa saja.

Maka kami menamai: KREATIFITAS TANPA BATAS; membangun karakter menuju world class police academy.

Blue print Akpol terus ditumbuh kembangkan secara dinamis dan kreatif melihat situasi perubahan yang begitu cepat. Dari blue print tersebut dapat dibuat rancang bangun Akpol sebagai centre of exellence yang dilengkapi sistem sistem IT dalam mentransformasi pengetahuan maupun nilai nilai budaya dalam religi, seni, tradisi, hobi, komuniti dan teknologi.

Selain membangun secara fisik dan menata heritage, lingkungan belajar dan flat serta bagian bagian dalam mendukung kehidupan dan proses belajar mengajar juga, membangun literasi bagi tumbuh berkembangnya ilmu Kepolisian di Indonesa.

Akpol unggul dalam bidang Akademik (ilmu kepolisian) dengan tersedianya berbagai literasi berupa buku buku hand book (pegangan) dalam wujud hard dan soft copy antara lain;
a). Ensiklopedia ilmu Kepolisian,
b). Bunga rampai ilmu kepolisian,
c). Ilmu Kepolisian karangan Prof. Parsudi Suparlan maupun terbitan STIK PTIK pada masa Irjen Pol Dr Ryco Amelza Dahniel,
d). Menyiapkan jurnal ilmiah Akpol,
e). Buku buku teks book pendukung ilmu kepolisian,
f). Membangun komunitas para alumni dan pemerhati ilmu Kepolisian.**

[Brigadir Jenderal Polisi Chryshnanda Dwilaksana – Alumni Akpol 1989]

BEKASI TOP