posbekasi.com

Pemkot Bekasi Gelar Swab Test di 12 Pasar dan Pertokoan Kota Bekasi

Petugas medis melakukan swab test di 12 pasar dan dua pertokoan di Kota Bekasi, Ahad (10/5/2020). [POSBEKASI.COM/IST]
POSBEKASI.COM | BEKASI – Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menugaskan tim medis dan analis dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan RSUD dr. Chasbullah Abdulmajid (RSCAM) untuk menyebarkan di 8 titik Perbatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan menyebar hampir 900 alat swab test.

Tim medis dan analis untuk bergerak ke pasar-pasar dan dua pertokoan yang ada di Kota Bekasi pada Ahad (10/5/2020).

12 pasar dari tiap Kecamatan diberikan masing-masing 50 alat swab test untuk memeriksa para pedagang dan pembelinya yang diambil secara acak yakni, Pasar Baru Bekasi, Kecamatan Bekasi Timur, Pasar Teluk Buyung, Kecamatan Bekasi Utara, Pasar Kranji Baru, Kecamatan Bekasi Barat.

Kemudian, Pasar Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Pasar Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Pasar Pondok Gede, Kecamatan Pondok Gede, Pasar Inkopau, Kecamatan Pondok Melati, Pasar Family, Kecamatan Medan Satria.

Selanjutnya, Pasar Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Pasar Harapan Jaya, Kecamatan Medan Satria, Pasar Wisma Asri, Kecamatan Bekasi Utara, dan Pasar Atrium Pondok Gede.

Untuk dua pertokoan yakni, Pertokoan Bekasi Junction, dan Pertokoan Kranji.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi memonitoring Pasar Baru Bekasi, berlanjut ke Pasar Bantar Gebang, Pasar Jatiasih, Pasar Atrium Pondok Gede dan Pasar Kranggan.

Awalnya, sistem Swab Test ini dilakukan oleh para petugas kesehatan dan bantuan dari Puskesmas setempat dengan membuka lapak bagi yang ingin di tes swab. Kedatangan Wali Kota Bekasi justru mengubah sistem tersebut yang di instruksikan untuk jemput langsung, seperti di contohkan anggota Satpol PP ataupun petugas pasar membawa 2 kursi lipat dan di dampingi oleh 2 petugas dari tenaga kesehatan yang dibagi tugas, 1 untuk mendata, 1 lagi untuk melakukan swab test.

Dalam 5 pasar yang dihadiri oleh Wali Kota Bekasi, sangat disayangkan para warga ataupun pedagang masih banyak yang belum tahu untuk bahaya dari wabah ini, dengan tidak memakai masker atau masih berdempetan di area pasar tanpa ingat ada nya PSBB.

Wali Kota mengaku agak sulit menerapkan PSBB di pasar-pasar, karena melakukan physical distancing agak sulit tetapi mereka kita sosialisasikan memakai masker, untuk Dinas Pasar menyediakan masker tersebut, entah pembeli ataupun pedagang di berikan.

“Sering kita sampaikan, wabah ini tidak mengenal strata, umur dan lainnya, semua juga ikut sosialisasikan bahaya ini, kesadaran dari warga lah kunci utamanya juga,” papar Rahmat Effendi. [ISH]

BEKASI TOP