posbekasi.com

50 Pasang Catin dan Pasbur lkuti Sosialisasi Pencegahan Stunting di Kota Bekasi

50 pasang Calon Pengantin (Catin) dan Pasangan Usia Subur (Pasbur) mengikuti sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan di Gedung Istanaku, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Sabtu (9/12/2023). [Posbekasi.com /Ist]

posBEKASI.com | BEKASI – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa membuka kegiatan sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin (Catin) dan Pasangan Usia Subur (Pasbur) di Gedung Istanaku, Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Sabtu (9/12/2023).

Diikuti 50 pasangan dari 12 Kecamatan se-Kota Bekasi, dihadiri Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bekasi, Ika Indah Yarti, Penata KKB Ahli Madya Dithanrem BKKBN Chikik Signiati, Mentor Bidang ADPIN BKKBN Jawa Barat Herman Melani, Ketua Panitia Pelaksana Sosialisasi Stunting di Titik Kota Bekasi, Septriyanti, serta Tim Narasumber dan Fasilitator  IPEKB Jabar.

“Ada 8 langkah penting untuk memastikan prevalensi stunting turun. Oktober yang lalu, di Rakor PPS Nasional, ada 8 amanat penting untuk memastikan prevalensi stunting turun 14 persen pada tahun 2024. Diantaranya perlu peningkatan cakupan dan kualitas konsumsi Tablet Tambah Darah, pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali, pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI bergizi, dan imunisasi dasar lengkap. Juga perlunya edukasi pengasuhan anak diberikan tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga kepada keluarga besar, termasuk nenek dan kakek, agar anak tidak stunting,” kata Fazar.

Lebih lanjut Fazar menekankan penyiapan pernikahan secara fisik dari aspek kesehatan dan gizi bagi calon pengantin merupakan hal yang sangat esensial. Kesiapan pernikahan baik dari segi kematangan usia dan kesehatan yang baik menjadi prasyarat akan terbentuknya keluarga berkualitas dan siap memiliki keturunan yang sehat dan unggul.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menegaskan bahwa setiap langkah yang diambil dalam upaya penurunan stunting ini memiliki dampak yang akan dirasakan oleh anak-anak kita kelak, keluarga mereka, dan masyarakat secara keseluruhan,” tegasnya.

Karenanya, Fazar memandang pentingnya memperbanyak kegiatan-kegiatan yang mengintervensi langsung ke sasaran seperti melalui kegiatan di Bekasi ini. Selain memperoleh materi-materi mengenai Penyiapan Kehidupan Berkeluarga, para peserta juga diberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dari puskesmas setempat, juga pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Sementara itu, Kepala Dinas PPKB Kota Bekasi Ika Indah Yarti mengatakan ucapan terima kasih atas perhatian pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat kepada Kota Bekasi terkait upaya percepatan penurunan stunting.  Dirinya juga mengatakan Kota Bekasi terus menerus bersama stakeholder terkait guna mensosialisasikan upaya pencegahan stunting kepada masyarakat.

“Dari kegiatan ini, sebanyak 50 pasangan calon pengantin mengikuti sosialisasi pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan gizi, mudah-mudahan ilmu yang didapat dalam kegiatan ini bisa dipraktekkan agar nantinya terbentuk keluarga sehat dan kuat,” ucap Kadis PPKB, Ika Indah Yarti. [yla/ish]

BEKASI TOP