posbekasi.com

Tragedi Kanjuruhan, Polri: Korban Tewas 125 dan Luka 323 Orang

POSBEKASI.com | MALANG – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang adalah 125 orang. Sementara Tim DVI Mabes Polri menyebut korban luka-luka 323 orang.

“Tim DVI mengantongi identitas korban. Hasil verifikasi terakhir dengan data Dinkes kabupaten/kota terkonfirmasi sampai saat ini korban meninggal dari awal disebut 129, saat ini data terakhir jumlahnya 125 korban. Karena ada yang tercatat ganda,” kata Kapolri saat mendatangi Stadion Kanjuruhan bersama Menpora Zainuddin Amali, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Ketum PSSI Mochammad Iriawan, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022) malam.

“Setelah dilakukan pendalaman untuk memastikan identitas korban, diketahui korban ternyata berjumlah 125 orang, bukan 130. Sebelumnya ada selisih data, tapi sudah dikoordinasikan. Untuk korban sudah teridentifikasi keseluruhan,” terang jenderal bintang empat itu.

Dikatakannya, untuk jumlah korban luka terdata ada 323 orang, yang sekarang dirawat di rumah sakit. Menyoal duka pada tragedi Kanjuruhan ini, Kapolri berjanji akan melakukan langkah pendalaman investigasi. Sesuai instruksi Presiden Jokowi.

“Saat ini tim dari mabes, Bareskrim, Propam, Dokkes, Inafis dan lainnya melakukan investigasi secara tuntas dan nanti hasilnya akan disampaikan ke seluruh masyarakat,” kata Kapolri.

“Kami melaksanakan langkah lanjutan dengan DVI dan penyidik melakukan pendalaman lebih lanjut investigasi secara tuntas dan nanti hasilnya akan disampaikan ke seluruh masyarakat,” tambahnya.

Sementara, Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan, mengatakan Tim DVI Mabes Polri bersama Polda Jatim telah melakukan identifikasi dan penelusuran terhadap korban luka maupun meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

“Jumlah korban luka sebanyak 323 orang,” kata Nyoman Eddy kepada wartawan, Ahad (2/10/2022) malam.

Menurutnya, jumlah korban meninggal dunia akibat kejadian itu sebanyak 125 orang.

“Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 setelah ditelusuri di RS terkait, menjadi meninggal dunia 125 orang,” ujar Nyoman Eddy.

Dikatakannya, mengapa jumlah korban meninggal menjadi 125 orang. Menurutnya karena adanya kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban.

“Dari jumlah korban meninggal dunia tersebut, 125 telah teridentifikasi seluruhnya,” ujarnya.

Aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter usai situasi tidak kondusif. Akibatnya fatal, banyak suporter tewas karena sesak napas hingga terinjak saat akan keluar dari stadion karena panik.

Cara menanggulangi kerusuhan suporter dengan gas air mata sebenarnya dilarang oleh FIFA. Hal ini tertuang dalam pasal 19 aturan FIFA menyoal Stadium Safety and Security Regulations.

Namun, Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta telah memberikan penjelasan terkait hal itu. Menurutnya, gas air mata sengaja ditembakkan karena situasi semakin tidak kondusif. Apalagi menurut Nico, ada oknum suporter yang menyerang aparat.[MON]

BEKASI TOP