Bagi kawan-kawannya Wahyu Taqwa Dhie dikenal sebagai Wahyu Kumis yang juga Ketua Alumni Boedoet (SMAN 1 Jakarta) Angkatan 89. Saat itu, tepuk tangan meriah dari para Banker Internasional se-Asia Pasifik mengiringi Wahyu saat menerima penghargaan itu.
Pencapaian tersebut merupakan kerja tim yang diawali dari ide berdasarkan pengalaman dan kompetensi Wahyu Kumis yang saat itu menjabat sebagai VP Corporate Treasury di PT. Pertamina Patra Niaga yang merupakan VP termuda di lingkungan Pertamina Group, harus memberikan value serta kemudahan dalam bertransaksi import dan trading BBM apabila plafond fasilitas Letter of Credit nya sudah penuh.
KLIK : Boedoet 89: Tragedi Boedoet Kelabu & Kebersamaan Jiwa Korsa Mereka Kini
Dari situlah maka Wahyu Kumis berpikir dan beride untuk membuat satu Skim khusus yang dapat disosialisasikan serta dinegosiasikan kepada para vendor BBM di luar negeri dan di dalam negeri agar mekanisme pembayarannya dapat diterima dengan tanpa menggunakan Letter of Credit (namun tetap dipadukan secara trade finance secara lazimnya). Kata kunci Skim ini adalah meng-arrangement, memadukan, mengamankan, dan memenuhi kaidah perbankan.
Setelah semuanya firm, maka Wahyu Kumis pun mendaftarkan skema tersebut bersama salah satu bankernya pada ajang “The Asset – Asian Awards” di Hongkong. Hari-hari yang mencemaskan adalah saat dilakukan fit and proper, dimana tim The Asset Hongkong melakukan assessment kepada para vendors dan bank pelaksana.
Hingga kemudian, dia pun diganjar dengan fasilitas Direksi berupa tiket Business Class dan hotel sesuai standar Direksi Pertamina di tempat acara berlangsung yaitu Hotel Four Season Hongkong. Namun, sebagai Anak Boedoet, Wahyu Taqwa Dhie sudah terbiasa hidup bersahaja dan tampil apa adanya, tawaran itu pun secara halus dan penuh sopan santun, ditampiknya.
Berbekal pengalamannya dalam bidang trading BBM tersebut, anak Boedoet 89 ini pun tidak tinggal diam dalam mengaplikasikan pengalamannya di sektor trading dan logistik BBM Industri saat menjabat sebagai VP pada Pertamina Group. Di dalam negeri, melihat market Kalimantan Timur atas kebutuhan BBM Industri yang begitu besar, maka Wahyu Kumis pun membuat keterpaduan antara aplikasi dan sarana logistik dalam satu kesatuan Aplikasi pembelian BBM Industri: Go!Fuel.
KLIK : Jalan Santai Ceria Boedoet 89 Mengenang Rute Perjuangan dan Adu Nyali ala Jaman SMA
Suatu aplikasi untuk melayani pesan antar BBM Industri dengan menggunakan aplikasi daring (aplikasi ini disahkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai aplikasi pelayanan BBM Industri Pertama).
Penggunaan Mobil Tanki BBM secara Tematik Pertama di dunia siap mengantar pemesanan melalui aplikasi Go! Fuel (Mobil Tanki Tematik ini telah disahkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai aplikasi pelayanan BBM Industri Pertama).
Sistem Go! Fuel sudah menjadi system komunitas dan andalan bagi para pengguna mesin dan alat berat serta industri pertambangan selama ini di Kalimantan Timur.[CACA]