posbekasi.com

Tak Bisa Belajar Daring Akibat PLN Putus Aliran Listrik Pelanggan Nunggak Tagihan Membengkak Masa Pandemi

Kantor PLN Rayon Mustikajaya, Kota Bekasi. [POSBEKASI.COM/DOK]

POSBEKASI.COM | BEKASI – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Mustikajaya, Jalan Letjend Suprapto, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, putus aliran listrik rumah warga karena belum dapat membayar tagihan yang membengkak mencapai dua kali lipat selama masa pandemi Covid-19.

Pemutusan aliran di rumah Irwan Siregar salah seorang warga Perumahan Bekasi Timur Regensi (BTR) berakibat pada kedua putrinya tidak dapat mengikuti belajar di rumah secara online (daring).

Agung bagian pelayanan tagihan yang ditemui posbekasi.com, Kamis (23/7/2020), menyatakan pemutusan tersebut karena tunggakan dua bulan berjalan belum dibayar. “Petugas memutusnya tiga hari lalu. Tagihan harus dibayar dulu,”  kata Agung di Kantor PLN Rayon Mustikajaya, Kamis (23/7/2020).

Sementara, Irwan mengatakan pada Juni 2020 penagih datang ke rumahnya dengan tagihan yang harus dibayar mbludak yang biasanya rata-rata Rp500-600 ribu,  kini harus bayar Rp939. 936.

“Saat petugas datang pada Juni 2020 saya hanya dapat membayar Rp500 ribu dengan menitip ke petugas agar aliran tidak diputus. Tapi, tiga hari lalu, lonjakan tagihan dua kali lipat lagi pada masa pandemi Covid-19 ini. Ditambah tagihan bulan Juli berjalan sebesar Rp1. 084.000 an. Saya bingung, lagi usaha cari uang, petugas datang langsung aksi putus sambungan aliran listrik hingga rumah gelap tiga hari tanpa listrik,” kata Irwan.

Irwan yang perekonomiannya terdampak pandemi, dan sebelum pandemi membuka usaha warung kelontong di rumahnya hanya dapat bertahan untuk kehidupan sehari-hari.

Akibatnya, pemutusan hubungan aliran listrik ke rumahnya, dua orang putrinya yang duduk di bangku SMK dan SMP tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar daring.

“Saya sangat terpukul, tidak empati PLN dalam keadaan situasi seperti ini main putus aliran. Waktu pemutusan aliran saya tidak di rumah. Akibatnya dua putri saya tidak bisa mengikuti belajar online, listrik diputus tanpa pemberitahuan dan surat pemutusan. Sungguh tak berempati terhadap kesulitan rakyat saat ini,” ungkapnya .

Dengan segala upaya, Irwan mendapat pinjaman dari kebaikan rekannya dan kemudian mendatangi kantor PLN Cimuning dan menyelesaikan seluruh tunggakan, Kamis (23/7/2020).

“Jelas terlalu kejam memutus aliran listrik yang saya sudah janji berusaha untuk membayar secepatnya. Petugas tak punya empati, mereka tanpa memikirkan keadaan saat ini wabah Covid-19 membuat bangsa ini kesulitan tapi petugas suka sukanya kerja tanpa memikirkan akibatnya anak anak tidak bisa belajar,” geram Irwan kepada posbekasi.com usai menyelesaikan seluruh tunggakan PLN.

Ketika dikritik posbekasi.com dengan kenaikan tagihan listrik dua kali lipat, Agung hanya terdiam dan tidak bisa menjelaskan pembengkakan tagihan listrik.

Kemudian Agung meminta petunjuk ke atasannya bagian SPP Ronny Ruhyana untuk penyambungan aliran listrik ke rumah Irwan dengan membuat surat perjanjian melunasi seluruh tunggakan paling lama Senin (27/7/2020).

Namun, setibanya di rumah, Irwan kembali ke kantor PLN melunasi seluruh tunggakan tagihan, dan petugas PLN kembali menyambung aliran listrik.[SFN]

BEKASI TOP