posbekasi.com

Legislator: Penerapan New Normal di Pasar Tradisional Bukan di Mall

Anggota DPRD Jabar H. Syahrir saat bincang dengan aparat keamanan sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia. [POSBEKASI.COM/DOK.IST]
POSBEKASI.COM | CIKARANG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H.Syahrir, SE. M.IPol, mengatakan penerapan New Normal harus memiliki kesiapan dan dilakukan dengan kebijakan hingga tidak terjadi sebaliknya, justru membludaknya warga masyarakat terjangkit wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Harus ada kesiapan yang benar benar matang untuk menerapkan new normal. Jika tidak penyebaran Covid-19 justru semakin membludak kembali,” ungkap Syahrir dikonfirmasi terkait akan diterapkannya new normal khususnya di Kabupaten Bekasi dan daerah lain di Jawa Barat. Selasa (2/6/2020).

Menurut Anggota Komisi I DPRD Jabar selain kesiapan dengan standar protokol kesehatan yang maksimal, SOP kesehatan Covid-19 yang sudah diatur pemerintah barulah new normal bisa dilakukan di suatu daerah.

“Kalau ini sudah maksimal, barulah new normal itu bisa diberlakukan dengan baik di masing-masing daerah,” kata politisi Partai Gerindra.

Untuk penerapan new normal, anggota Fraksi Gerindra tersebut meminta diterapkan terlebih dahulu di pasar tradisional bukan di Mall.

“Pasar tradisional menjadi barometer untuk perputaran perekonomian rakyat terutama memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Nanti setelah wabah sudah dapat dicegah nyusul Mall. Jadi, bukan di Mall yang didominasi sandang. Rakyat saat ini butuh pangan bukan sandang,” tegas Legislator dari Dapil Kabupaten Bekasi.

Lebih lanjut Syahrir menyatakan SOP Covid-19 yang dianjurkan pemerintah harus diterapkan semua masyarakat termasuk pedagang di pasar. “Sehingga dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 sekaligus bisa memulihkan perekonomian Indonesia,” ucap Syahrir.

Mengenai PSBB di Jawa Barat, Syahrir mengatakan masih perlu diterapkan karena mengantisipasi penyebaran corona di masa mudik lebaran.

Selain itu, penangan Covid-19 juga harus diterapkan di tiap Puskesmas. “Karena adanya pemudik lebaran ini juga cukup tinggi untuk Jawa Barat dan peran Pemda Kabupaten dan Kota harus dikedepankan sehingga PSBB efektif dan bisa menekan penyebaran Covid-19,” pungkas Syahrir. [POB]

BEKASI TOP