posbekasi.com

Penumpang Bandara AP II Turun, Kertajati Justru Naik

Bangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.[ANT]

POSBEKASI.COM | JAKARTA – Jumlah penumpang di seluruh bandara yang dioperasikan PT Angkasa Pura II tercatat mengalami penurunan sepanjang 2019, namun Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat justru mengalami kenaikan.

Direktur Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo dalam paparan akhir tahun di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Ahad (22/12/2019), mengatakan peningkatan penumpang di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertjati didorong karena upaya AP II untuk memusatkan pengoperasian Bandara Kertajati sebagai hub embarkasi haji dan umroh.

“Kenaikan di Kertajati sepanjang 2019 karena adanya intervensi dari kita, bandara itu sudah tersedia fasilitas cukup prima, operasi cukup bagus tidak ada hambatan. Runway (landas pacu) sepanjang 3.000 meter. Kertajati juga diarahkan sebagai hub umroh dan haji, sementara Bandara Husein Sastranegara Bandung untuk pesawat propeller (baling-baling),” katanya seperti dikutip dari Antara.

Sementara itu, untuk penerbangan luar Jawa dari Jawa Barat dipusatkan di Kertajati dan bandara itu pula khusus untuk pesawat jet.

Berdasarkan data AP II, jumlah penumpang di Bandara Kertajati, yakni 35.168 orang, namun meningkat signifikan menjadi 519.287 penumpang sepanjang 2019.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan lokasi dan luas kawasan Bandara Husein Sastranegara sangat mendukung untuk menjadi bandara hub bagi penerbangan pesawat turboprop/propeller.

Selain itu, PT Angkasa Pura II juga mengupayakan agar Bandara Husein Sastranegara dapat optimal mendukung penerbangan general aviation untuk pariwisata dan lain sebagainya.

Dia menambahkan bahwa dengan menjadi hub penerbangan pesawat turboprop/propeller maka Bandara Husein Sastranegara dapat menjadi penghubung konektivitas pariwisata nasional.

“Dengan menjadi hub penerbangan turboprop/propeller, Bandung dapat menjadi penghubung destinasi pariwisata nasional,” katanya.

Selain menjadi hub penerbangan turboprop/propeller, Bandara Husein Sastranegara kedepannya juga diproyeksikan menjadi pusat bengkel pesawat atau MRO (maintenance, repair, overhaul) bagi pesawat-pesawat turboprop/propeller.[ANT]

BEKASI TOP