POSBEKASI.COM | KOTA BEKASI – Setelah sebelumnya 100 persen mengandalkan atlet dari Sulawesi Selatan, Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kota Bekasi, mulai mempersiapkan atlet binaan asal warga Kota Bekasi.
Dalam waktu dekat, rekruitmen atlet akan diperoleh dari kalangan mahasiswa UNISMA Kota Bekasi yang dalam waktu dekat sudah membuka mata kuliah sepak takraw. Dari sini ditargetkan mendapat minimal 50 persen atlet.
Kendati demikian, atlet peserta Porda 2018 lalu, masih tetap dipertahankan guna transfer ilmu kepada atlet yang akan direkrut. Hanya saja PSTI belum bisa membawa seluruh atlet dari luar daerah itu ke Kota Bekasi lantaran terkendala anggaran.
“Paling beberapa atlet akan kita siapkan mess dan disekolahkan. Dibantu pelatih, para atlet ini dipersiapkan untuk bersinergi dengan atlet rekrutan baru,” kata Ketua PSTI Kota Bekasi, Abdul Muin Hafidz, usai bertemu dengan tim verifikasi KONI Kota Bekasi di ruang aspirasi DPRD Kota Bekasi, Kamis (5/9/2019) lalu.
Dengan pola ini Muin berharap, akan menghilangkan anggapan Kota Bekasi mengandalkan atlet dari luar daerah. Selain itu, program ini sejalan dengan keinginan Wali Kota Bekasi pada saat pelantikan KONI Kota Bekasi pada Maret 2019 lalu, yang menginginkan mengedepankan atlet lokal sebagai binaan.
Bila tak ada hambatan, program ini akan menghilangkan stigma pada Porda 2018 lalu, Kota Bekasi memiliki atlet luar daerah terbanyak se-Jawa Barat (Jabar).
Pada kesempatan tersebut, anggota DPRD dari Fraksi PAN ini menjelaskan perihal kegagalan atlet binaannya meraih target pada Porda 2018 lalu. Dari target 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu, PSTI baru mempersembahkan 3 medali perunggu.
Selain kendala keletihan, kegagalan ini menurut Muin lantaran atlet andalan mereka mengalami sakit sehingga tidak pernah turun sejak awal cabang ini dipertandingkan.
Berdasarkan pengalaman ini, lanjut Muin, pada Porda 2022 nanti, PSTI optimistis menargetkan 2 medali emas dari 6 medali yang diperebutkan. Target ini akan diperoleh dari nomor beregu putra dan putri.
“Nomor ini sejak awal memang menjadi andalan kita. Pengalaman lalu, sudah kita evaluasi dari hal tekhnis dan non tekhnis. Tak ada alasan untuk tidak memenuhi target. Saya siap mundur jika target tidak tercapai,” katanya saat ditantang.[KONI]