posbekasi.com

ITW Minta Menhub Cabut Izin Maskapai Berpotensi Kecelakaan

Ketua Presidium ITW Edison Siahaan (kanan) pada acara Diskusi Pojok Semanggi “e-TLE, Siaplah?” yang digelar Forum Wartawan Polri (FWP) di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jumat 26 Oktober 2018.[DOK]
POSBEKASI.COM | JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan, berharap peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin 29 Oktober 2018, menjadi peristiwa terakhir pada angkutan udara.

“Ratusan korban tidak bisa ditemukan, karena itu Kementerian Perhubungan tidak berhenti sampai mencopot jabatan Direktur Operasi Lion Air, Kemenhub sebagai regulator harus menjadikan peristiwa ini momentum untuk lebih meningkatkan kualitas pengawasan terhadap semua perusahaan penerbangan,” kata Edison dalam siaran persnya, Rabu 31 Oktober 2018.

Edison mendesak Menhub Budi Karya Sumadi agar mewajibkan seluruh perusahaan penerbangan mengumumkan secara transparan rekomendasi bahwa pesawat sudah layak terbang. Begitu juga pilot dan seluruh awak pesawat harus ada rekomendasi bahwa kondisi mental dan jiwa serta perilaku mereka dalam kondisi stabil sesuai hasil pemeriksaan psikolog.

KLIK : Tilang e-TLE, ITW: Polisi yang Bermasalah Kok Masyarakat Disalahkan?

“Kedua rekomendasi itu dipasang atau ditempel di pintu masuk ruang tunggu penumpang dan dapat dibaca oleh para calon penumpang,” katanya.

Ketentuan itu kata Edison, wajib dilaksanakan dalam setiap penerbangan pesawat. Sehingga para penumpang dapat memastikan bahwa mereka bukan terbang menuju maut.

“Ketentuan ini sekaligus dapat menjadi chek and rechek untuk memastikan semua pihak yang terlibat dalam proses penerbangan sudah bekerja sesuai dengan prosedur,” ujarnya.

Menhub juga diminta agar lebih fokus pada upaya upaya mewujudkan keselamatan penumpang. “Menhub harus berani melakukan tindakan tegas hingga pencabutan izin operasi apabila tidak menaati aturan sehingga potensi menimbulkan terjadinya kecelakaan,” tukasnya.[REL/POB]

BEKASI TOP