posbekasi.com

Pesan Habib Rizieq yang Dilaporkan ke Panwaslu “Dipolitisir”

Banner Nur-HRS yang sudah ke Panwaslu. [IST]
posBEKASI.com, BEKASI – Tim Sukses Pemenangan calon Walikota Bekasi, DR.H.Nur Supriyanto, MM – DR.H.Adhy Firdaus Saady, MSc, meminta Panwaslu Kota Bekasi menghentikan aksi pencopotan dan menyampingkan laporan spanduk Nur Supriyanto dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

“Kami meminta Panwaslu Kota Bekasi untuk hentikan aksi pencopotan dan menyampingkan laporan spanduk Nur Supriyanto-Habib Rizieq Shihab karena sama sekali tidak mengandung SARA seperti yang dituduhkan. Panwaslu harus fair play, dan jeli melihat informasi dari  lawan politik dalam Pilkada Kota Bekasi ini,”  kata salah seorang  Tim Sukses Pemenangan Nur-Firdaus, Asari, dalam keterangan persnya yang diterima posbekasi.com, Jumat 23 Maret 2018 malam.

Asari tak habis pikir tentang tudingan SARA yang di alamatkan untuk paslon nomor urut 2, dimana isi foto Nur Supriyanto dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dengan tulisan “Saya Titipkan Warga Muslim Bekasi kepada Nur Supriyanto”.

“Hanya itu kata-kata yang ada dalam banner yang dipermasalahkan, di mana letak unsur SARA nya? Panwaslu harus lebih jeli dan tahu mana yang benar mana yang tidak. Kita cinta damai dan telah  dekalarasi bersama kampanya damai, tidak mungkin kita melakukan hal-hal di luar aturan. Tolong dibaca dan simak baik-baik  tulisan itu biar Panawaslu paham maknanya yang sama sekali tidak berisikan hasutan atau kebencian apapun, ” tegasnya. 

Sementara, Kader Muda Partai Golkar Kota Bekasi, Arihta Tarigan atau Ari Castro melaporkan calon walikota Bekasi urut 2 Nur Supriyanto ke Panwaslu, Jumat 23 Maret 2018. Dalam pemberitaan, Ari Castro tetap spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab dan Nur Supriyanto.

Kepada sejumlah media, Ari Castro yang mendapat tugas sebagai Wakil Bendahara Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Kota Bekasi ini mengatakan bahwa beberapa alat peraga bergambar Habib Rizieq bersama Nur Supriyanto di beberapa titik di sepanjang Jalan Kelurahan Bekasi Jaya Bekasi Timur.

Ari Castro yang saat melapor ke Panwaslu didampingi rekannya Leo yang juga aktif di KNPI Kota Bekasi mengatakan agama jangan dijadikan alat politik. “Agama bisa jadi buku, tapi jangan dijadikan alat politik,” katanya di depan Kantor Panwaslu.

Pesan Damai HRS

Sebagaimana diketauhi beberapa waktu lalu calon Walikota Bekasi Nur Supriyanto melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci. Saat di Mekah, ia bersilaturahmi dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) diantar oleh beberapa habaib dan ulama Kota Bekasi.

“Pada saat itu, Habib Rizieq menyampaikan pesan yang sangat damai, agar Nur Supriyanto bisa menampilkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, bisa mengayomi semua warga Bekasi dan agama apapun,” kata Asari.

Habib Rizieq juga berujar, menitipkan warga Muslim Bekasi kepada Nur Supriyanto. “Tuduhan itu tidak mendasar, sebab HRS adalah Ulama bukan politisi, sebenarnya laporan ini terkesan dipolitisir seolah-olah banner paslon nomor 2 mengandung SARA. Sudah jelas tidak ada unsur SARA dalam tulisan itu, yang ada HRS titip pesan ke Pak Nur tolong titip Muslim Islam Bekasi,” katanya.

Faktanya lanjut Asari, HRS memang mendukung dan mendoakan Nur Supriyanto sebagimana video viral saat pertemuan di Makkah.

“Jadi tidak ada yang salah di banner ini, sebenarnya kami mempertanyakan orang-orang yang melaporkan SARA ini yang  sesungguhnyanya mereka ingin mengungkit-ungkit masalah SARA,” jelasnya. [REL / SOF / POB]

BEKASI TOP