Posbekasi.com

Sosok Anggota Polri: Iptu Tamat Tak Pernah Tamat Belajar

Iptu Tamat Suryani,SH,MH, bersama istri Yatimah.Amd dan kedua anaknya Aliffia Azzahra Putri – Muhammad Bintang Alghifari, saat wisuda S2 Universitas Jayabaya, Senin 23 Oktober 2017.[IST]
POSBEKASI.COM – Inspektur Polisi Satu (Iptu) Tamat Suryani salah seorang penerima Pin Emas dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, sebagai penghargaan setelah baku tembak dengan teroris di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2016 lalu.

Sosok pria pendiam namun pemberani ini dikenal luas dikalangan polisi memiliki kedekatan pertemanan dengan seniornya dan sangat cocok berpasangan dengan AKBP Ahmad Untung Sangaji (kini Kapolres Aceh Utara) menumpas kejahatan teroris. Saat itu, keduanya dibawah kendali Kasatwil DKI Jakarta – Banten Densus 88 AT Polri yang dipimpin Kombes Urip S Widodo.

Meski selalu ditempatkan pada posisi yang sangat mempertaruhkan nyawa tapi dalam kesibukannya saat berdinas,  Tamat Suryani masih dapat meluangkan waktu untuk menempuh pendidikan formal maupun nonformal begitu juga pada keluarga merupakan kewajiban yang sama ketika menjalankan tugas.

Iptu Tamat Suryani (masih berpangkat Ipda) menerima penghargaan dari Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.[IST]
Tak ayal lagi, gelar Magister Hukum (MH) berhasil melekat dibelakang namanya pada wisuda jenjang S2, di Universitas Jayabaya Jakarta, pada Senin 23 Oktober 2017. Kini pria kelahiran Wonogiri 26 April  1972 itu bernama lengkap Iptu Tamat Suryani,SH,MH.

Dengan latar belakang pendidikan dasar dan menengah di sekolah Islam, Tamat Suryani yang ahli menembak itu lulus di Madrasah Ibtidaiyah (MI) 1984, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTS) 1987, kemudian melanjutkan ke Sekolah Tehnik Menengah (STM).

Usai menamatkan STM tahun 1991, pria yang mempersunting Yatimah.Amd, memiliki sepasang anak, Aliffia Azzahra Putri dan Muhammad Bintang Alghifari itu bergabung dengan  Polri berpangkat Bripda pada 1993.

Selanjutnya, Tamat Suryani menempuh pendidikan Seba Polsuk Angkatan XIV/1994, kemudian ditempatkan di Bagian Satuan Sabhara Polda Metro Jaya 1994 -1995. Tamat Suryani ditugaskan pada Penyidik Satuan Reskrim Polres Metro Bekasi Kota sejak 1995 -2013.

Iptu Tamat Suryani (memegang senjata) bersama seniornya AKBP Ahmad Untung Sangaji.[IST]
Ditengah betugas di Polrestro Bekasi Kota, Tamat Suryani yang tidak penah tamat menuntut ilmu itu tekun mengikuti pendidikan dan pelatihan, mulai dari Dikjur Dasba Serse (1996),  Dikbangspes TP Illegal Fishing (2007), Pelatihan Idik Tindak Pidana Perlindungn Konsumen (2008), Pelatihan Idik Tindak Pidana Uang Palsu (2010), Training Cyber Crime Investigation Australian Federal Police (2011), Pelatihan Idik Tindak Pidana Korupsi (2012).

Tahun 2013 – 2016, Tamat Suryani ditempatkan pada bagian penyidik Penyelia Pusdik Polair. Kemudian pada Mei – September 2016 di BKO ke Bareskrim Polri.

Saat di Penyelia Pusdik Polair itu, Tamat Suryani begabung dengan Densus 88 Anti Teror, yang pada Januari 2016 terjadi persitiwa Teroris di Jalan MH Thamrin yang melambungkan namanya bersama Ahmad Untung Sangaji karena keberanian dan keberhasilnya mematahkan serangan teroris dengan menembak mati para teroris.

Setelah peristiwa serangan teroris di MH Thamrin, Tamat Suryani ditempatkan di Polres Metro Bekasi Kota dengan jabatan sebagai Kasubnit Jatanras.

Iptu Tamat Suryani,SH,MH, (tengah) bersama rekan-rekannya saat wisuda S2 Universitas Jayabaya, Senin 23 Oktober 2017.[IST
Dari pendidikan dan pelatihan yang ditempuhnya, Tamat Suryani terus mendapat kenaikan jenjang pangkat, mulai dari pangkat Bripda (1993),  Briptu (1998), Brigadir (2002), Bripka (2006), Aipda (2011), Ipda (2013) dan kini pangkat Iptu dipundaknya.

Djenjang pendidikan umum, Tamat Suryani berhasil meraih gelar Sarjana Hukum (SH) pada Universitas Bhayangkara tahun 2004.

Disela-sela kesibukannya sebagai Kasubnit Jatanras yang banyak menggulung pelaku kejahatan khususnya di wilayah hukum Kota Bekasi, diam-diam Tamat Suryani meneruskan dan berhasil menyelesaikan dua pendidikan sekaligus di tahun 2017 ini, yakni jenjang S2 di Universitas Jayabaya dan National Security Studies Program (Sekolah Kemanan Nasioanl Angkatan ke II) di Kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya).[Hasibuan]

BEKASI TOP