posbekasi.com

Dua Tahun PT Subur Djaja Teguh Telantarkan 900 Karyawan

Aksi demo ratusan karyawan PT Subur Djaja Teguh beberapa waktu lalu sampai kini tidak pernah diberi pesangon perusahaan panci tersebut.[IST]
Aksi demo ratusan karyawan PT Subur Djaja Teguh beberapa waktu lalu sampai kini tidak pernah diberi pesangon perusahaan panci tersebut.[IST]
POSBEKASI.COM, BEKASI – Sejak 28 Oktober 2015, PT Subur Djaja Teguh (SDT) di Jalan Raya Narogong No 27, KM 11 Bantar Gebang, Kota Bekasi, mentelantarkan 900 lebih karyawannya dan sampai kini tidak juga diberikan pesangon.

“Hampir dua tahun kami menganggur dan ditelantarkan, sama sekali tidak pernah mendapatkan kejelasan apalagi uang pesangon dari perusahaan,” kata Ketua Serikat Pekerja PT SDT, Riki kepada Posbekasi.com, Senin 24 April 217

Menurut Riki, sejak perusaahan tempat dia bekerja itu tutup ratusan karyawan terlantar dan sampai saat ini tidak pernah mendapat pesangon.

“Jangankan mendapat pesangon, perhatian perusahaan sampai saat ini sama sekali tidak ada. 900 lebih karyawan PT SDT terlantar, kami tidak tahu harus mengadu kemana lagi,” ucap Riki yang bekerja pada persuahaan panci itu sejak tahun 1998.

Lebih lanjut dikatakan Riki, tutupnya perusahaan tersebut awalnya sama sekali tidak pernah diketauhi karyawan.

“28 Oktober 2015, perusahaan dinyatakan tutup tanpa ada pemberitahuan pada karyawan. Saat ratusan datang untuk bekerja, tiba-tiba saja pengusaha PT SDT menyatakan perusahaan panci itu tidak lagi beroperasi. Kami sangat terkejut, dan akhirnya kami pulang begitu saja,” katanya.

Pada 11 Maret 2016 lanjut Riki, barulah PT SDT yang berkantor pusat di Raya Bogor, No107 KM19 Keramat Jati, Jakarta Timur, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta.

Sedangkan pemilik perusahaan yang awalnya memproduksi panci dan menjadi produksi otomotif seperti pustep motor, dek jok motor, dan pelat kampas mobil itu yakni, Mardjuki Surya Putra dan Yusup Surya Putra hingga kini sama sekali tidak memperdulikan nasib ratusan karyawannya.

“Ratusan karyawan diterlantarkan begitu saja tanpa mendapatkan haknya. Pengusahaan hanya meminta bersabar dan menunggu. Tapi sampai kapan kami harus menunggu, sudah hampir dua tahun PT SDT tidak pernah memberikan apapun pada kami,” katanya.[YAN]

BEKASI TOP