posbekasi.com

Masyarakat Tak Percaya Camat Taruma Jaya Sebut Perbaikan Jalan dan Drainase Sudah Tender Rp9,6 M

Masyarakat Taruma Jaya berunjuk rasa di Kawasan Marunda Center menuntut perbakian jalan dan darinase dengan menutup jalan selama 1 jam aksi berlangsung.[YAN]
Masyarakat Taruma Jaya berunjuk rasa di Kawasan Marunda Center menuntut perbakian jalan dan darinase dengan menutup jalan selama 1 jam aksi berlangsung.[YAN]
POSBEKASI.COM – Aksi unjuk rasa puluhan massa yang mengatasnamakan Masyarakat Taruma Jaya menuntut perbaikan jalan dan drainase sepanjang Jalan Kampung Turi Jaya, Desa Segara Makmur dan Kampung Tanah Baru Desa Pantai Makmur, Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi, Jumat 31 Maret 2017.

Kordinator lapangan (Korlap) Pardiyono alias Bewok, M Izhar dan Riki Subekti, mengerahkan massa yang berkumpul di depan kantor Kecamatan Taruma Jaya, Kampung Bojong, Desa Pantai Makmur, dengan membawa pengeras suara membawa sejumlah atribut spanduk, beriring dengan kenderaan roda dua dan empat melalui rute dari depan Kantor Camat Taruma Jaya – Kampung Tanah Baru – Jalan Raya Marunda Makmur – dan tiba di Kawasan Marunda Center, Kampung Bulak Turi, langsung menggelar unjuk rasa.

Massa menuntut dan mendesak Pemkab Bekasi dan para pengusaha untuk memperbaiki dan membangun Jalan Marunda Makmur – Segara Makmur dan saluran air (drainase) yang hancur.

Diantara spanduk besar yang dibawa massa bertuliskan “Segera Bangun Jalan dan Drainase, Mana Tanggung Jawab Pemkab Bekasi dan Pengusaha yang ada di Taruma Jaya Jalankan UUD”.

Sementara, Camat Taruma Jaya, Dwi Sigit Adrian, yang hadir ditengah massa mengatakan, pihaknya mendukung aksi masyarakat dan mendukung perbaikan jalan yang dituntut massa.

“Tender kepada kontraktor sudah dilakukan oleh Pemkab Bekasi dengan menganggarkan Rp6,5 miliar untuk memperbaiki atau peningkatan jalan. Sedangkan untuk Kali Alam telah dianggarkan sebesar Rp3,1 miliar,” ungkapnya dihadapan massa.

Lebih lanjut dia meminta masyarakat bersabar dimana tahun ini dipastikan perbaikan jalan akan terealisasi. “Untuk itu kita harapkan kegiatan ini tidak mengganggu faslitas umum terutama jalan,” katanya.

Namun, dalam orasi massa yang disampaikan M Izhar, mengungkapkan kekesalan masyarakat yang cukup lama hanya janji-janji semata oleh Pemkab Bekasi.

“Apabila Pemkab tidak menjalankan apa yang sudah menjadi kewajibannya, maka kami siap melakukan aksi lebih besar lagi dan akan menutup jalan ini,” tegasnya.

Senada dengan Izhar, Riki Subakti mengungkapkan, masyarakat cukup lama bersabar dengan janji Pemkab Bekasi.

“Kami mendapat khabar rencana perbaikan jalan untuk Taruma Jaya belum di anggarkan apalagi sampai degan lelang tender,” kata Riki membantah apa yang disampaikan Camat Taruma Jaya sebelumnya.

Massa yang sempat menutup jalan selama 1 jam itu meminta stackholder seperti Marunda Center dan perusahaan lainnya yang ada di Taruma Jaya untuk ikut megisi dan memberikan tanggapan di depan massa aksi.

Hal itu langsung ditanggapi pemimpin Kawasan Marunda Center, Harris, yang menyepakati dan menandatangani nota kesepakatan serta akan diadakan pertemuan antar Muspika, pengusaha yang ada di Taruma Jaya.

“Pada Rabu 6 April 2017 mendatang, kita akan membahas terkait jalan, sedangkan waktu dan tempat akan kita bicarakan nantinya,” kata Harris.

Dibawah pengawalan Polsek Taruma Jaya, kesepakatan yang dicapai pengunjuk rasa dengan pengusaha tersebut hingga massa membubarkan diri berlangsung aman dan tertib.[YAN]

BEKASI TOP