posbekasi.com

SLB Kabupaten Bekasi Komitmen Kembangkan Kemampuan Siswa Berkebutuhan Khusus

Siswa siswi SLB Negeri Kabupaten Bekasi meraih prestasi pada tahun 2021: Khalisa (Juara 1 Lomba Tata Boga), Rofi (Juara 1 Lomba Merangkai Bunga), Indah (Juara 1 Lomba Hantaran), dan Aira (Juara 2 Lomba Membatik). [Posbekasi.com / dokumentasi SLB Kabupaten Bekasi]

posBEKASI.com | SERANGBARU – Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kabupaten Bekasi, Sofia Syamsuni, berkomitmen memberikan pendidikan yang lebih baik bagi siswa guna menumbuhkan generasi cerdas dan berkarakter dengan kegiatan belajar mengajar mengacu kurikulum merdeka yang disesuaikan dengan kondisi siswa yang berkebutuhan khusus.

“Untuk Siswa SD kita fokus ke membaca, menulis, dan berhitung (Calistung). Sedangkan siswa SMP dan SMA lebih ke vokasional atau keterampilan yang dapat digunakan setelah lulus sekolah seperti steam (cuci motor), tata boga, tata busana, massage (memijat), souvenir dan membatik,” kata Sofia dikutip dalam keterangannya, Rabu 3 Mei 2023.

SLB Negeri Kabupaten Bekasi di Desa Sukasari Kecamatan Serang Baru berdiri tahun 2012, memiliki 106 siswa dengan 17 tenaga pengajar. Terbagi dalam rombongan belajar siswa SD maksimal 5 anak, sedangkan SMP maksimal 8 anak.

Kehadiran SLB ini menjadi penting untuk memastikan bahwa anak berkebutuhan khusus juga mendapatkan hak pendidikan yang sama dengan anak pada umumnya.

“Secara keseluruhan sekolah ini menampung siswa sejumlah 106 anak, yang terdiri dari anak berkebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, autis, down syndrome, tuna daksa, serta tuna ganda (dalam diri satu anak lebih dari 1 kekhususan),” ujar Sofia.

Selain itu, lanjutnya, sekolah ini juga memiliki ektrakurikuler seni dan olahraga seperti melukis dan angklung, renang, bulutangkis, dan bounce (olahraga untuk tuna grahita).

“Ada program khusus dalam setiap mata pelajaran yang diberikan, contohnya program khusus untuk tuna netra yakni pengembangan orientasi dan mobilitas,” ujarnya.

Salah seorang pengajar di SLB Kabupaten Bekasi, Abdul Hair, berharap agar sekolahnya dapat memberikan kesetaraan hak dalam mendapatkan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Anak dengan kebutuhan khusus juga perlu lebih diperhatikan terutama dari segi fasilitas di sekolah. Karena keterbatasan kita di SLB tidak bisa menampung permintaan siswa baru untuk masuk karena terbentur keterbatasan sarana dan prasarana, termasuk tenaga pengajarnya yang perlu ditambah,” katanya. [gha]

BEKASI TOP