posbekasi.com

Wawali Paparkan Smart City Kota Bekasi Dihadapan 24 Kepala Daerah

Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu.[IST]
 POSBEKASI.COM, JAKARTA –  Sebanyak 24 kota/kabupaten se-Indonesia hadir dalam seminar Gerakan Menuju 100 Smart City 2017 yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, di Jakarta, Rabu 15 Nopember 2017.

Ke-24 Kota/Kabupaten ini diantaranya Kota Bekasi dan masuk dalam tahap awal program gerakan menuju 100 Smart City di Indonesia.

Dalam program ini Kemkominfo bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Mereka akan memberikan pendampingan dan dukungan agar 24 pemda menuju Kota Bekasi Smart City.

Wakil Walikota Bekasi H Ahmad Syaikhu berkesempatan hadir dan mempresentasikan sejauh mana implementasi Smart City di Kota Bekasi didepan 24 pimpinan daerah atau perwakilan.

Saat itu, Wawali Ahmad Syaikhu juga didampingi Kadiskominfostandi dr Titi Masrifahati dan para kepala bidang.

Ahmad Syaikhu mengatakan sangat bersyukur Kota Bekasi menjadi bagian dari gerakan menuju 100 smart city di Indonesia.

Ia ingin setelah program smart city di Kota Bekasi akan terus berkembang dan semakin baik sebagai bagian dari pelaksanaan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

“Program yang ada terus berlanjut semakin baik terlebih mendapat pendampingan Kemkominfo dalam penerapan smart city ini,” ucap Wawali Ahmad Syaikhu.

Kota Bekasi memiliki aplikas Pengaduan Online Terpadu (POT). Lewat P.O.T masyarakat Bekasi bisa menyampaikan informasi dan masukan terhadap pemerintah Bekasi.

Aplikasi tersebut merupakan salah satu inovasi yang dikembangkan oleh Diskominfostandi Kota Bekasi. Aplikasi tersebut berfungsi bagi masyarakat memberikan informasi kepada pemerintah.

Syaikhu mengungkapkan, penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemerintah. “Pemanfaatan teknologi informasi menjadi sebuah keharusan dalam rangka memberikan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat”, terang Syaikhu.

Selain Aplikasi P.O.T., Pemerintah Bekasi juga menggunakan aplikasi Smart Online Reporting and Observation Tool (S.O.R.O.T.). Masyarakat yang sudah registrasi, bisa langsung mememberikan informasi.

Semua informasi tersebut akan langsung masuk ke ruang kerja Kepala Daerah. Cukup di ruang kerjanya, lewat satu aplikasi, kepala daerah bisa langsung mengakses segala keluhan dan informasi yang disampaikan rakyatnya.

Pemerintah Bekasi sendiri dapat melihat semua laporan masyarakat lewat dashboard Patriot Operation Centre (P.O.C.). Semua laporan yang masuk kemudian diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (O.P.D.). Dalam tubuh O.P.D. juga sudah dibentuk Unit Reaksi Cepat (U.R.C.) untuk langsung menindaklanjuti berdasarkan laporan yang masuk.

“Untuk menunjang aplikasi, pemerintah Bekasi pun menyediakan line telepon. Masyarakat bisa mengakses 24 jam 1500444 untuk menyampaikan onformasi yang kemudian akan ditindak lanjut oleh O.P.D. atau U.R.C. bidang terkait,” ungkap Syaikhu.

Aplikasi lainnya yang dibuat  pemerintah Kota Bekasi ialah Sistem Penanggulangan Kegawatdaruratan Terpadu (S.P.G.D.T.) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Sirine (Sistem Rujukan Online), dan Si Tik Tik (Sistem Informasi Jentik oleh Jumantik). Yang terakhir ini berfungsi mendeteksi keberadaan nyamuk Aedes Agepty.

Melalui aplikasi ini, petugas Jumantik (Juru Pemantau Jentik) akan melaporkan hasil pantauannya. Hasil pantauan ini secara realtime akan diterima di P.O.C. dan diteruskan ke URC Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti.

Dalam kesempatan ini hadir, Menteri Kominfo RI Rudiantara. Ia mengatakan mendukung upaya berbagai daerah dalam penerapan smart city berbasis teknologi informasi. Namun upaya ini didukung regulasi dan kerja sama semua pihak dalam mewujudkannya.

“Teknologi smart city satu jalan untuk melaksanakan berbagai pelayanan kepada masyarakat. Berbagai faktor yang mendukung smart city ini dari segi anggaran perlu juga disesuaikan dengan kemampuan daerah dan pendapatannya juga peran stakeholder yang ada,” ucapnya.[ISH]

BEKASI TOP