posbekasi.com

Penertiban Se’er Seperti Makan Cabe, DPRD Karawang Minta Dijadikan Sentra Kuliner

Ilustrasi
Ilustrasi

POSBEKASI.COM – Penertiban lokalisasi prostitusi pinggir rel kerea api yang dijuluki “Se’er” ditengah Kota Karawang, seperti makan “cabe”. Begitu halnya para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kerap ditertibkan khususnya menjelang bulan Ramadhan.

Tapi setelah Ramadhan berlalu, para PSK kembali beroperasi di lahan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) itu meramaikan kehidupan malam melayani pria hidup belang.

“Lokasi Se’er ini berada di lahan PJKA, sehingga pemerintah daerah juga tidak bisa berbuat banyak. Penekanannya ke PJKA, kita sudah wacanakan lokalisasi itu untuk dijadikan lahan produktif,” kata Wakil Ketua Komisi C yang membidangi pembangunan, DPRD Kabupaten Karawang, Dedi Rustandi,SE, ketika dikonfirmasi Posbekasi.com, Minggu 9 April 2017.

Menurut Dedi, perlu adanya kerjasama Pemkab Karawang dengan PJKA dengan penekanan pada lahan yang ditempati PSK untuk dijadikan lahan produktif seperti tempat kuliner yang bisa mendorong maupun mendongkrak perekonomian masyarakat.

“Memang harus ada kemauan bersama antara Pemkab Karawang dengan PJKA untuk menertibkannya secara permanen. DPRD Karawang siap memfasilitasi aturan maupun Perdanya bila lokasi itu dimanfaatkan untuk perekonomian rakyat, seperti dijadikan tempat kuliner. Saya kira jauh lebih bermanfaat dan positif bagi semua pihak, baik Pemkab, PJKA terutama pada rakyat,” terang Dedi.

Anggota Fraksi PPP itu mengakui, tiap kali menjelang Ramadhan lokasi Se’er menjadi perhatian masyarakat yang menginginkan ketenangan ketika menjalankan ibadah puasa.

“Bulan depan kita sudah memasuki bulan Ramadhan, jadi wajar saja masyarakat meminta Se’er ditertibkan. Hendaknya penertiban itu tidak hanya sementara, seperti makan cabe. Setelah Ramadhan muncul lagi,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, sudah pernah ada rencana Pemkab untuk meratakan lokasi yang menjadi tempat prostitusi itu tetapi belum mendapat izin pihak PJKA.

“Kalau seperti ini terus, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ya timbul tenggelam dan menjadi inkam bagi oknum aparat level tertentu banyak menerim manfaat hidupnya lokalisasi itu. Tapi kalau dijadikan sentra kuliner atau pusat jajanan, maka dengan sendirinya para PSK akan hilang dari lokasi itu,” ucapnya.[MET/HSB]

BEKASI TOP