Walikota Bekasi menyapa warga yang hendak mengurua surat ijin, namun saat dilihat didalam, hanya ada satu orang pegawai Kelurahan Ciketing Udik dan ia mengaku hanya berstatus magang, Walikota melihat kedalam dan memang hanya seorang diri di dalam Kelurahan.
Saat dikonfirmasi, Camat Bantargebang, Asep Gunawan oleh Asisten Daerah II mengatakan sedang Rapat Minggon Rutin di tiap minggunya di Kelurahan lain.
Selain itu, Walikota juga melihat Puskesmas Pembantu Kelurahan Ciketing Udik, yang berada tak jauh dari Kelurahan tersebut, saat melihat disana Walikota juga menyayangkan karena masih kosong dan berdalih salah satu staf dengan adanya rapat minggon.
Melihat infrastruktur yang sangat tidak memungkinkan untuk dijadikan Puskesmas Pembantu karena masih bangunan lama, dan di area tersebut juga ada Polsek Bantar Gebang, Pos Polisi, Kelurahan Ciketing Udik, yang sudah tidak terpakai, namun struktur bangunan masih layak pakai dan tidak hancur.
Laporan dari salah satu warga, pintu yang tertutup dan dipaku ini disebabkan pos polisi yang sudah tidak terpakai ini sering dibuat perbuatan asusila oleh para anak muda, maka dari itu di paku oleh warga setempat.
Walikota merencanakan Puskesmas Pembantu Ciketing Udik akan dibuat 3 lantai dan di naikan status menjadi Puskesmas Rawat Inap untuk Warga Bantar Gebang di area TPST Bantar Gebang.
Dana hibah yang dilontarkan dari DKI Jakarta untuk masyarakat Kota Bekasi terkhusus di Bantar Gebang area TPST dengan istilah dana bau, juga akan diprioritaskan untuk pembangunan Puskesmas rawat inap di Kelurahan Ciketing Udik.
Walikota mengintruksikan kepada Kepala Dinas Pembangunan dan Pemukiman agar segera di rancang 3 lantai dan kalau bisa gunakan fasiltas paling bagus seperti adanya eskalator.[BEN]