posbekasi.com

Seni Itu Menyembuhkan

Penulis dan pencinta seni lukis.[DOK]
POSBEKASI.COM – Hidup dalam berkesenian sering mengalami duni waras dalam kegilaan dan gila dalam kewarasan. Sang seniman pun sering dikatakan senewen (gendheng).

Waras dapat dipahami sebagai sehat jasmani dan rohani. Orang yang lali bisa dimaknai sebagai orang gila. Maka orang yang waras dikatakan eling yamg sebenarnya bukan sebatas ingat melainkan sadar bertanggung jawab dan disiplin. Waras memang bukan hanya fisiknya melainkan juga jiwanya.

Dalam waras ada kegilaan, tatkala dimaknai gila bekerja atau berpikir out of the box. Itu gila dalam makna positif. Tatkala gila dalam makna negatif orang waras tetap lali, lupa akan tugas tanggung jawab dan kewajibannya sehingga menjadi benalu. Bisa juga karena berkuasa menjadi gila semua dihajar disikatnya.

Waras dan gila dalam berkesenian sama-sama menjadi suatu keseimbangan untk selalu dalam kondisi mampu mengatasi. Waras bukanlah sesuatu hal baru bagi manusia, karena sejak lahir manusia akan mengalami berbagai tekanan dan kesulitan.

Kemampuan mengatasi dalam keseimbangan memenuhi kebutuhan bagi manusia untuk dapat hidup tumbuh dan berkembang. Orang waras akan tumbuh dan berkembang, orang gila yang hilang kewarasanya?

Tentu meragukan dan diragukan kemampuannya. Dalam seni bagi orang yang lupa ingatanpun tetap dapat di manusiakan sebagai harkat dan martabatnya sebagai manusia untuk dapat berkarya. Karya-karya mereka melalui seni akan memberi ketenangan jiwanya atau setidaknya gejolak jiwa yang tak terkendali ada pelampiasan atau penyalurannya.

Seni yang bukan menjadi tatanan budaya dikatakan sebagai brut art. Seni apa adanya bahkan bisa dimaknai seni mentah. Secara konseptual akan berkaitan dengan kejiwaan atau pelepasan tekanan jiwa, atau penyaluran amarah jiwa sehingga dapat terkendali.

Kemampuan mengendalikan inilah penyembuhan. Mengatasi segala tekanan, harapan dengan kenyataan, berbagai kekecewaan bahkan luka batin sekalipun.

Seni menjadi solusi tidak hanya untuk bisnis atau demi materi semata. Namun sebenarnya seni lebih daripada urusan jiwa walau jasmani pun juga harus dijaga, dirawat, bagi menunjang jiwa dan kehidupannya.[CDL]

BEKASI TOP