POSBEKASI.com | BOJONGMANGU – Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke-54 tingkat Kabupaten Bekasi di Bojongmangu merupakan ajang untuk meraih prestasi bagi para peserta. Mereka yang berprestasi di tingkat kecamatan akan berhak mendapatkan tiket untuk mengikuti MTQ tingkat Kabupaten Bekasi.
Seperti Delisa Azzahra (8), peserta cilik yang masih sangat muda ini sudah memberanikan diri mengikuti lomba MTQ di tingkat Kabupaten Bekasi.
Azzahra yang masih duduk di bangku kelas 3 SD melantunkan kemerduan suaranya di depan juri pada Cabang Tartil Anak Puteri.
“Ini kemarin (Azzahra) memang terbaik satu, di tingkat Kecamatan Tambun Selatan, yang acaranya kemarin di Lambangjaya,” terang ayah Azzahra, Dedi Wimujito, usai mengikuti lomba, di Buper Karang Kitri, Bojongmangu, Senin 14 November 2022
Ibarat pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Dedi Wimujito bersama Ibu Azzahra, Priyati Widianingsih, telah mendukung potensi minat-bakat anaknya dengan mendidiknya sejak usia dini. Baik dididik ke Guru Al-Quran di Taman Pendidikan Qur’an dekat kediamannya, yang mengajarkan Metode Qiroati, yaitu satu metode belajar baca Al-Quran yang langsung mempraktekkan bacaan yang tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid praktis.
“TK sudah masuk Qiroati ya, dekat rumah, masjid itu ada Qiroati, jadi kalau dari TK, ikut terus, orang tuanya mengarahkan,” kata Dedi.
Priyati optimis putrinya akan mendapatkan juara pertama di MTQ ke-54 Tingkat Kabupaten Bekasi.
“Targetnya juara 1 ya, juara bertahan, mudah-mudahan sampai ke Nasional,” katanya sambil tertawa bersama suami dan anaknya.
Menurut penuturan Ibunda Azzahra, sebagai orang tua mengharapkan anaknya untuk terus mengasah kemampuannya dengan mengikuti event MTQ di jenjang selanjutnya, baik di provinsi maupun di Nasional.
“Biasanya kalau juara kan naik ke Provinsi ya, abis dari Kabupaten itu, insya Allah,” lanjutnya.
Delisa Azzahra yang merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara ini, terang Dedi, memilih untuk terus mempelajari minat bakat pada Tartil Quran.
“Sempat juga yang pertama dan kedua ikut, tapi pada saat sudah besar, sudah tidak dilanjutkan lagi,” jelasnya.
Namun untuk Delisa Azzahra sendiri kedua orang tuanya berniat untuk fokus mendidik dalam ilmu Al-Qur’an, bahkan jika sang anak menginginkan, Dedi juga akan mengarahkan untuk masuk ke pondok pesantren agar lebih dalam memahami Al-Qur’an.
“Kalau anaknya mau nanti kita orang tua akan dorong ke sana, tetapi tergantung kemauan anak juga,” katanya.[YLA]