posbekasi.com

Tarif Moda Transportasi Integrasi JakLingko Paling Mahal Rp10 Ribu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mencoba salah satu moda transportasi terintegrasi JakLingko. [Posbekasi.com /Dok. Istimewa]

POSBEKASI.com | JAKARTA – Alhamdulillah, melalui Tarif Integrasi Transportasi JakLingko, kini warga Jakarta lebih mudah dalam melakukan pembayaran di berbagai moda transportasi publik.

Warga dapat memilih menggunakan Kartu Uang Elektronik atau aplikasi Jaklingko untuk bertransaksi di seluruh moda. Jadi tidak perlu lagi koleksi berbagai jenis kartu yang berbeda untuk masing-masing moda. Karena cukup dengan satu kartu sudah dapat digunakan di berbagai moda di Jakarta.

Ini merupakan perjalanan panjang untuk menerjemahkan satu kata, yakni INTEGRASI. Ini adalah ikhtiar panjang yang melibatkan begitu banyak orang. Bukan hanya dari penyiapan infrastuktur fisik, tetapi juga pengelolaannya dan sistem pembayarannya.

Skema tarif integrasi JakLingko berlaku dengan ketentuan tarif dasar Rp.2.500 yang dikenakan pada awal perjalanan, dan tarif jarak Rp.250/km yang dikenakan berdasarkan jarak tempuh perjalanan. Bila total tarif dari suatu perjalanan melampaui Rp.10.000 maka pengguna hanya akan dikenakan tarif maksimal Rp.10.000. Sebagai ilustrasi, misalnya, dari Jagakarsa sampai Kelapa Gading, naik ojek lebih dari Rp.80 ribu, naik mobil biayanya lebih dari Rp.130 ribu. Bayangkan besarnya biaya transportasi yang harus dikeluarkan setiap bulannya oleh warga Jakarta. Pakai Jaklingko hanya Rp.10 ribu. Keluarga-keluarga di Jakarta bisa lebih hemat biaya.

Pemprov DKI Jakarta ingin warganya merasakan transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, baik harga maupun jaraknya. Dan ketika itu dikerjakan maka akan membuat kota Jakarta makin kompetitif secara global.

Jakarta akan menjadi kota global yang mengandalkan transportasi umum yang masif, maju dan membuat seluruh kegiatan mobilitas penduduk terfasilitasi. Dan atas konsep integrasi transportasi publik seperti ini, kita menjadi empat kota pertama di dunia yang menggunakan Account Based Ticketing, bersanding dengan London, Hongkong, dan Singapura.

Transportasi umum bukan hanya alat pemindah badan, tetapi pembentuk perilaku manusia modern, kebiasaan tepat waktu, tertib, mengurangi sampah dimulai dari sini. Selain itu alat transportasi di Jakarta juga alat untuk memberi perasaan kesetaraan. Kita ingin kendaraan umum di Jakarta jadi fasilitator integrasi masyarakat lintas apapun.

Anies Baswedan

BEKASI TOP