posbekasi.com

Setiap Hari Terjadi 13 Kasus, DPRD Jabar Kawal Penurunan Angka Kekerasan Perempuan dan Anak

Pimpinan dan anggota Komisi V DPRD Jabar kunjungan kerja ke Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Rabu (29/1/2020). [POSBEKASI.COM/IST]
POSBEKASI.COM | BANDUNG – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Achmad Ru’yat bersama pimpinan dan anggota Komisi V melakukan kunjungan kerja ke Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Rabu (29/1/2020).

Kunjungan kerja tersebut dalam rangka mendapatkan informasi dan masukan terkait Pencegahan kekerasan terhadap anak.

Anggota Komisi V DPRD Jabar , Iwan Suryawan mengatakan kekerasan terhadap anak sebagai fenomena gunung es namun hanya sebagian kecil saja kasus yang dilaporkan.

“Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan kejahatan serius yang semakin meningkat dari waktu ke waktu dan secara signifikan mengancam dan membahayakan jiwa perempuan dan anak,” katanya.

Dikatakannya, kekerasan terhadap perempuan dan anak merusak kehidupan pribadi dan tumbuh kembang korban.

“Serta mengganggu rasa kenyamanan, ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.

Komisi Perlindungan Anak Indoensia (KPAI) mengungkapkan dalam setiap tahunnya telah terjadi 3.700 an atau sebanyak 13-15 kasus kekerasan terhadap anak dalam setiap harinya.

Sementara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) mencatat jumlah kekerasan (baik fisik maupun psikis) terhadap perempuan dan anak pada 2017 mencapai 8.361 kasus.

Dengan rincian korban berjenis kelamin perempuan sebanyak 7.080 orang sementara untuk laki-laki sebanyak 1.957.Untuk kekerasan seksual sendiri, data Kemen-PPPA menunjukkan ada sekitar 3.063 kasus kekerasan seksual pada perempuan dan anak.

Adapun kasus tindak kekerasan tersebut dikategorikan dalam empat jenis, yakni kekerasan fisik, psikis, seksual dan penelantaran.

Iwan berharap adanya komitmen dari seluruh elemen mulai dari orang tua dalam keluarga, guru di sekolah, pemerintah pusat dan daerah, swasta, media massa dan juga masyarakat.

“Kita semua tentunya berharap agar kelak, kekerasan terhadap perempuan dan anak ini di negeri ini bisa terus dikurangi, dicegah bahkan diakhiri,” pungkasnya. [POB]

BEKASI TOP