posbekasi.com

Jelang Ramadhan, DPRD Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Ijah Hartini sidak harga bahan pokok di Pasar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada awal pekan kemaren.[IST]
POSBEKASI.COM | SUMEDANG – Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Ijah Hartini sidak harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada awal pekan kemaren.

“Ketersediaan bahan pokok harus seimbang dengan permintaan masyarakat sehingga diharapkan harga berbagai bahan pokok di Jawa Barat relatif stabil,” ungkap pimpinan Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Ijah Hartini saat memimpin sidak bersama Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat di pasar Tanjungsari Kabupaten Sumedang untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang bulan Suci Ramadhan 1449 H.

Ijah menambahkan, menurut hasil pantauan kali ini tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Ijah menyebut, persedian pangan diprediksi dapat tercukupi hal itu ditunjang dengan kondisi beberapa daerah tengah panen seperti halnya pada komoditas beras.

“Alhamdulillah hasil pantauan kali ini tidak ada kenaikan harga yang begitu signifikan stock pangan juga mencukupi, kebetulan beras juga kan sedang panen raya, begitu juga telor, ayam, daging (sapi,red) juga pasokannya lancar dan ketersediaannya mencukupi,” jelas Ijah.

Beberapa komoditi bahkan mengalami penurunan seperti beras kualitas 1-4 dari sebelumnya berkisar Rp.10.000- Rp.12.000 menjadi Rp.9000-Rp.11000. Adapun kenaikan harga terpantau pada komoditi telur ayam broiler dari Rp.23.000/kg menjadi Rp.24.000/Kg serta Cabe Merah Tanjung dari Rp.35.000/Kg. menjadi Rp.40.000/Kg.

Ijah berharap selama bulan ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti harga kebutuhan pokok tetap stabil sehingga kemampuan dan daya beli masyarakat seimbang. Serta pihaknya mendorong dinas terkait untuk terus memantau harga serta ketersediaan bahan pokok di pasaran sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Terus pantau ketersediaan bahan pokok agar persediaan dengan permintaan masyarakat seimbang, jangan sampai terjadi kelangkaan yang dapat mengganggu stabilitas harga di pasaran”, kata Ijah.[REL/POB]

BEKASI TOP