posbekasi.com

32.520 Siswa Tidak Tertampung PPDB

Kantor Bupati Bekasi.[DOK}
Kantor Bupati Bekasi.[DOK}
POSBEKASI.COM – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, mengakui 32.520 siswa atau 70 persen pelajar tidak tertampung pada saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) daring (online 2016), karena daya tampung sekolah negeri sudah penuh.

“Untuk itu siswa yang tidak dapat masuk ke sekolahan negeri disarankan masuk ke swasta,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bekasi MA Supratman di Kabupaten Bekasi, Sabtu (23/7/2016).

Menurutnya, daya tampung sekolah negeri hanya 30 persen atau 17.480 peserta PPDB daring karena minimnya jumlah sekolah negeri, dan juga batas kuota peserta sudah penuh.

Ini dikarenakan banyaknya siswa yang melakukan mutasi dari desa atau kecamatan lain demi mendapatkan kursi di sekolahan pilihan.

Dengan adanya peningkatan siswa ini maka diadakan rapat dengan Dinas Pembangunan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil hingga Dinas Komunikasi dan Informasi setempat.

Ini dilakukan guna mendapat solusi terbaik untuk lebih meningkatkan pendidikan anak bangsa, dengan melakukan penambahan ruang kelas.

Dan juga dalam memperbaiki mutu pendidikan sekolah dan fasilitasnya di tingkat desa atau kecamatan disekitar kabupaten bekasi.

Ia menambahkan dari hasil rapat itu dihasilkan akan dilakukan perbaikan sistem pendaftaran berbasis jaringan.

Dengan cara membatasi kuota dari tingkat desa atau kecamatan setempat, agar dapat dibagi ke sekolah-sekolah lainnya.

Supratman mengatakan ini dilakukan agar sekolah negeri maupun swasta lainnya juga mendapatkan siswa didik.

Selain banyaknya siswa yang tidak lolos PPDB ini dikarenakan kartu tanda penduduk di beberapa kecamatan setempat tidak dapat digunakan.

Ia menambahkan berdasarkan data dari dinas kependudukan dan catatan sipil setempat ada sekitar 50.000 warga usia SMA sederajat.

Namun daya tampung sekolah negeri hanya 17.880 siswa yang terbagi dari 39 SMA dan 14 SMK. Jumlah SMA/K negeri itu jauh lebih sedikit dari SMP negeri yakni 104 sekolah.

Maka siswa yang berasal dari SMP negeri kesulitan masuk ke SMA negeri karena jumlahnya yang tidak seimbang.[ANT/BES]

BEKASI TOP