Optimis Sandi itu berkaca pada kemiripan Pilgub DKI tahun lalu, dimana dirinya bersama Gubernur DKI Anies Baswedan hanya diusung dua partai yakni Gerindra – PKS.
“Di Jakarta sudah terbukti, petahana kalah. Kemenangan di Jakarta sangat bisa terjadi di Kota Bekasi,” kata Sandi saat menemani Nur Supriyanto blusukan ke Pasar Rawalumbu, Kota Bekasi, Ahad 11 Maret 2018.
Menurut Sandi, untuk memenangkan pilkada tidak ditentukan jumlah partai pengusung tapi ditentukan pemilihan di TPS oleh pemilik hak suara yang tahu siapa yang akan dipilihnya untuk memimpin lima tahun ke depan.
“Tidak masalah jumlah partai pengusung lawan banyak. Partai bukan penentu kemenangan. Paling penting, kuncinya Pak Nur harus terus menyapa warga, turun ke lapangan menampung aspirasi,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan pencetus program Jakarta Oke Oce ini, pertama adalah masalah keluhan masyarakat menyangkut perekonomian seperti harga kebutuhan pokok.
“Contohnya, paling banyak dikeluhkan adanya harga kebutuhan pokok naik, sulitnya mencari lapangan kerja, dan ekonomi kerakyatan seperti programnya di Jakarta Oke Oce,” ungkapnya.
Sebagaiman diketauhi, Pilkada Kota Bekasi 2018 ini hanya diikuti dua paslon yakni Rahmat Effendi – Tri Adhianto (seorang birokrasi mantan Kadis PUPR Kota Bekasi) diusung Partai Golkar, Demokrat, PPP, PAN, PKB, dan Hanura dan didukung PDIP.
Sementara, paslon nomor urut 2 Nur Supriyanto – Adhy Firdaus hanya diusung Gerindra dan PKS, yang memiliki kesamaan dengan Pilgub DKI tahun lalu pada putaran pertama juga hanya diusung Gerindra-PKS.[MET/POB3]