posbekasi.com

Tren Penyakit TBC Meningkat di Jabar, Kadinkes: Masih Banyak Stigma Masyarakat

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi. [Posbekasi.com /Istimewa]

posBEKASI.com | BANDUNG – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mencatat kasus Tuberkulosis (TBC) dari tahun 2021 mengalami peningkatan hingga tahun ini. Peningkatan kasus TBC sejak tahun 2021 sebanyak 92 ribu kasus baru, Disusul pada 2022 ada 159 ribu kasus baru, serta dari Januari hingga April 2023 ini sudah ada 47 ribu kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat dr. Raden Vini Adiani Dewi, mengungkapkan penanganan penderita penyakit TBC ini cukup panjang. Jika seseorang terjangkit penyakit TBC membutuhkan waktu 6 bulan untuk proses penyembuhan.

“Pengobatan TBC ini yang pertama karena TBC itu minum obatnya harus 6 bulan. Lalu kebanyakan gagal, karena 1 bulan pengobatan merasa sudah sembuh, padahal harus sampai tuntas,” kata Vini di Bandung, Kamis 5 Oktober 2023.

Selain itu, kata dr. Vini penyakit TBC masih susah dikendalikan dikarena masih ada stigma masyarakat terhadap orang berpenyakit TBC, bahwa panyakit TBC ini akan langsung menular.

“Penyakit TBC itu tidak sekali langsung menular, orang terdekat seperti keluarga harus berperan aktif, karena orang yang berpenyakit TBC jika sudah diobati tidak akan menularkan,” ucapnya.

Namun, jika penyakit TBC sudah mencapai resistance obat maka tidak bisa disembuhkan pakai obat biasa.

“Dan itu obatnya mahal kalau sudah resistance obat, sampai ratusan juta,” ungkapnya.

dr. Vini menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih terus berupaya melakukan tindakan penanganan. Kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang memiliki kebijakan penuh untuk menangani kasus ini intens dilakukan. Pemda Provinsi Jabar turut membantu memberikan obat di puskesmas yang ada di Jabar. [amh]

BEKASI TOP