posbekasi.com

Mentan Tekankan Daerah Lakukan Pemetaan Antisipasi El Nino

Ilustrasi Lahan Kering. Foto istimewa

posBEKASI.com | JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kembali mengingatkan daerah untuk mengantisipasi El Nino yang berpotensi mengganggu produksi pertanian. Ia meminta daerah segera melakukan pemetaan dan membagi kriteria wilayahnya menjadi tiga kategori.

“Saya kira kita sudah tulis seperti ini. Identifikasi dan maping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau,” katanya dalam Forum Diskusi “Meskipun El Nino, Bisa Panen” di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Mentan menjelaskan, daerah hijau yang dimaksud masih dalam kondisi basah dengan artian curah hujan masih terjadi disana. Ia ingin agar para daerah bisa memaksimalkan percepatan tanam di wilayah dengan kategori tersebut untuk mengejar sisa hujan.

Sementara daerah kuning, kata Mentan, memerlukan sedikit upaya untuk bisa menjaga produksi tetap berjalan. Yakni dengan membangun irigasi sederhana hingga embung untuk pengairan tanamannya.

Sedangkan daerah merah atau dengan dampak kekeringan yang parah maka kata dia perlu melakukan penyesuaian jenis tanamannya. Sebagai contoh menurutnya komoditas jagung salah satu yang cocok dan bisa tumbuh lahan yang kering.

“Gunung Kidul saja yang begitu kuat bisa kok, kemarin itu waktu saya 2015, seluruh Jeneponto ganti. Karena disana lebih banyak batu daripada tanah,” ujarnya.

“Kasih aja berenti. Saya bagi semua bibit jagung, jagung seluruhnya,” ucapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan El Nino akan terjadi di bulan Juni 2023. Namun El Nino di bulan Juni 2023, menurut BMKG masih di tahap lemah.

BMKG memprediksi nantinya kondisi El Nino akan menguat setelah bulan Juni 2023. BMKG juga menyebutkan adanya potensi El Nino yang dapat menyebabkan musim kemarau 2023 di Indonesia lebih kering. [ism]

BEKASI TOP