posbekasi.com

Sampah Plastik Capai 37 Ton Pertahun Jika Tak Ada Upaya Konkrit dan Kolaborasi Multisektor

Pemerintah Desa Mekarsari Kecamatan Jatisari, Karawang, mengelola limbah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). [Posbekaai.com /Dokumentasi]

posBEKASI.com | JAKARTA – United Nations Environment Programme (UNEP) memperkirakan jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem perairan dapat meningkat hampir tiga kali lipat. Dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada 2016 bisa mencapai 23-37 juta ton per tahun pada 2040

“Jumlah sampah plastik tersebut akan bertambah terus jika tidak ada upaya konkrit dan kolaborasi multisektor untuk mengentaskannya,” ungkap Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati, dalam diskusi Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN) 2023 di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Karena itu, pihaknya sangat menyambut baik dukungan perusahaan swasta dan kolaborasi multisektor yang terjalin dalam mendukung terselenggaranya pelaksanaan FPSN yang ketiga tahun ini. Tanpa peran serta pihak-pihak berkepentingan akan sulit mengatasi limbah-limbah tak terurai seperti kemasan plastik.

“Festival Peduli Sampah Nasional 2023 diharapkan dapat menjadi forum bersama dalam memberikan solusi nyata dalam menuntaskan persoalan sampah di Indonesia, terutama sampah plastik, serta mendorong pelaksanaan rencana aksi untuk mencapai target nasional penurunan emisi gas rumah kaca yang akan menjadi babak baru menuju Zero Waste, Zero Emission,” jelas Rosa.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang berada dibawah KLHK, tercatat volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton, menurun cukup signifikan sebesar 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton.

Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, mengatakan sebagai salah satu mitra strategis pemerintah dalam upaya penanggulangan sampah plastik di Indonesia, Danone-AQUA merasa bangga terlibat dalam kegiatan FPSN 2023.

“Keterlibatan Danone-AQUA merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan untuk menanggulangi sampah dengan memperkuat ekosistem sirkular sekaligus meningkatkan pemahaman mengenai ekonomi sirkular di tengah masyarakat.” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan komitmen #BijakBerplastik Danone-AQUA yang telah diluncurkan sejak tahun 2018 yang lalu, dengan tiga fokus utama, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

Melalui upaya kolaboratif ini, Danone-AQUA berharap dapat menjadi mitra terpercaya bagi Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekosistem ekonomi sirkular sekaligus mengedukasi lebih banyak masyarakat untuk memahami dan turut aktif dalam penerapan ekonomi sirkular dalam keseharian mereka.

Peran Danone-AQUA dalam FPSN 2023 diwujudkan dalam berbagai kegiatan. Pertama, Danone-AQUA berpartisipasi mendekatkan penerapan ekonomi sirkular dengan keseharian masyarakat dengan menghadirkan AQUA Reverse Vending Machine (RVM) atau mesin penukaran botol plastik bekas pakai di salah satu stand pameran di FPSN 2023.

Melalui inisiasi ini, pengunjung dapat terlibat aktif dalam menerapkan ekonomi sirkular dengan meletakkan botol plastik bekas pakai ke dalam RVM. Setelah meletakkan botol plastik bekas pakai dalam RVM, pengunjung akan mendapatkan poin dompet digital seperti GoPay, Dana, LinkAja, OVO, dan ShopeePay.

Danone-AQUA juga mendukung kegiatan Bank Sampah Award yang bertujuan meningkatkan motivasi para pengelola bank sampah untuk memperluas layanan dengan merekrut lebih banyak nasabah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan sampah ekonomis.

Lebih lanjut, perusahaan menyelenggarakan circularity tour bagi para pemenang Bank Sampah dari FPSN 2023. Kunjungan circularity tour dimulai dengan mengunjungi Bank Sampah Satu Hati di Jakarta, salah satu bank sampah binaan Danone-AQUA, dan Recycling Business Unit (RBU) dampingan Danone-AQUA di Tangerang Selatan.

Danone-AQUA juga terlibat dalam diskusi dalam FPSN 2023 terkait kolaborasi multisektor untuk mengembangkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup (PHBLS) di sekolah – sekolah Adiwiyata.

Di tahun sebelumnya, Danone-AQUA telah berkolaborasi dengan KLHK untuk pendampingan modul Sampahku Tanggung Jawabku (SAMTAKU) di sekolah – sekolah Adiwiyata. Dari kolaborasi tersebut, sekitar 103 sekolah Adiwiyata, terdiri dari 2.957 guru dan 50.224 siswa terlibat serta 12.000 lebih kader SAMTAKU terbentuk.

Selain itu, Danone-AQUA bersama Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) juga mendorong diskusi penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah plastik pada kegiatan bisnis pariwisata di Indonesia.

Inisiasi ini dilakukan dalam rangka membangun diskusi dan mendorong kolaborasi multisektor untuk mengentaskan permasalahan sampah melalui penerapan ekonomi sirkular di sejumlah destinasi wisata di Indonesia.

“Kami percaya bahwa upaya keberlanjutan dan bisnis harus terus berjalan secara beriringan. Untuk itu, Danone-AQUA terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tutur Karyanto.

Salah satunya diwujudkan dengan aktif menjadi mitra pemerintah dalam mengentaskan permasalahan sampah. Dengan demikian kami dapat menjadi mitra terpercaya bagi pemerintah sekaligus memberikan kontribusi positif untuk keberlanjutan lingkungan di Indonesia. [rls]

BEKASI TOP