posbekasi.com

Anggota DPRD Jabar Minta Pemangku Kebijakan di Jabar Siapsiaga dan Gerak Cepat Hadapi Bencana Alam

Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Barat Ida Wahida Hidayati kunjungi tenda pengungsian memberi bantuan kepada masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Kampung Gunung Lanjung 2, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa 22 November 2022. [Posbekasi.com / Set DPRD Jabar]

POSBEKASI.com | BEKASI – Cuaca ekstrem akhir tahun 2022 dan memasuki tahun 2023 sulit diprediksi, karenanya perlu kesiapsiagaan dan gerak cepat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh kabupaten/kota untuk mengantisipasi dan penanganan bencana yang sewaktu-waktu melanda.

“Sebagaimana peringatan BNPB, cuaca ekstrem sulit diprediksi akhir tahun ini dan awal tahun 2023, para pemangku kebijakan di daerah, khususnya di Jawa Barat perlu kita dorong untuk kesiapsiagaan tinggi dan gerak cepat bila terjadi bencana di wilayahnya,” ungkap anggota DPRD Jawa Barat, H. Syahrir, SE, M.Ipol dalam keterangannya terkait antisipasi dan penanganan bencana di Jawa Barat, Kamis 22 Desember 2022.

Menurut Syahrir, bila terjadi   bencana pemerintah daerah bersama stakeholder selain gerak cepat juga segera dapat memenuhi kebutuhan warga yang terdampak bencana.

“Perlindungan terhadap warga yang terdampak bencana juga perlu gerak cepat dengan memberikan tempat tinggal sementara, seperti tenda pengungsian dan lokasi lainnya yang layak hingga dapat mengurangi penderitaan dan dampak sosial lebih besar lagi,” kata anggota Parlemen Jabar dari daerah pemilihan Jabar IX (Kabupaten Bekasi).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat dan seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk melakukan langkah-langkah meningkatkan kesiapsiagaan bencana yang disebabkan cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang ataupun angin puting beliung.

Syahrir menyatakan bencana gempa bumi M5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022, hingga menelan ratusan korban  jiwa meninggal dunia merupakan duka bersama khususnya seluruh warga Jawa Barat.

Data BPBD Kabupaten Cianjur hingga Kamis 15 Desember 2022, melansir jumlah korban meninggal 602 jiwa. Sementara, data terkini gempa susulan di Kabupaten Cianjur, BMKG mencatat terjadi 434 kali, pada Kamis 22 Desember 2022, hingga pukul 15.00 WIB.

“Gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur hingga banyak korban meninggal dunia menjadi duka kita bersama.   Saya juga menggugah semua pihak untuk terus membantu korban yang mengungsi sangat memerlukan uluran tangan kita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk anak anak terdampak gempa sangat memerlukan perhatian,” ucap Syahrir mengajak warga Jabar untuk terus membantu korban gempa Cianjur. Adikarya Parlemen

BEKASI TOP