Acara yang dibuka Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin kagum dengan event yang pertama kalinya dilaksanakan di Kabupaten Bekasi ini mendapat sambutan masyarakat.
Acara Pengantin Adat khususnya yang berasal dari Kabupaten Bekasi ternyata sangat memukau dan memiliki ciri khas tersendiri dari pengantin adat daerah lainnya.
“Hari ini ada juga penjelasan langsung mengenai budaya pengantin asli Kabupaten Bekasi, sepintas kita berfikir bahwa Bekasi adalah Betawi (sama dengan jakarta) di saat pengantin memakai tirai dan lain sebagainya tetapi ternyata berbeda,” kata Neneng.
Dikatakan Neneng, Pengantin Adat Kabupaten Bekasi ini haruslah terus dikembangkan dan diperkenalkan kepada publik luas sehingga nantinya akan semakin dikenal dan bahkan go International.
KLIK : Semarakan Hari Kartini, Dinas Pariwisata Bekasi Gelar Bridal Festival
Selain itu dari sisi ekonomi kreatif yang didapat kata Neneng, semua tahu di jaman now ini banyak anak anak sadar mengenai wedding organizer (WO) menjadi pembelajaran khususnya dari perekonomianya anak muda itu menyukai WO.
“Sebetulnya Pemkab Bekasi punya beberapa program selain Bridal Fasion. Tentu kita ingin para enterprenur muda kabupaten bekasi bisa lebih maju,” terangnya.
Zaman boleh berkembang, namun budaya tetap (tidak boleh diubah). Tahun lalu Pemkab Bekasi sudah menganggarkan pembuatan batik, support itu bukan hanya satu atau dua tetapi banyak sekali.
“Sekarang Kabupaten Bekasi sudah punya pembatik asli, inilah yang mau dinaikan keberadaanya. Kedepan sudah betul masif untuk menggarap produksinya agar anak anak atau siapa pun tidak lagi menggunakan batik luar seperti Cirebon, Pekalongan, Jogya dan lainnya,” harapnya.[REL/MET/POB]