posbekasi.com

Kepergok Warga, Tim Advokasi Nur-Firdaus Minta Polisi Tangkap Perusak APK

Salah satu APK paslon Walikota Bekasi Nur Supriyanto – Adhy Firdasu diduga sengaja dirusak oleh pelaku yang mengotori pesta demokrasi Pilkada Kota Bekasi 2018.[IST]
posBEKASI.com, BEKASI – Entah sudah berapa banyak dibeberapa wilayah kecamatan Alat Praga Kampanye (APK) pasangan calon (paslon) Walikota Bekasi DR.H.Nur Supriyanto,MM – DR.H.Adhy Firdaus,MSc, dirusak “tangan-tangan jahil” mengotori pesta demokrasi Pilkada Kota Bekasi 2018 ini.

Tidak hanya merusak, tapi juga dua orang pelaku mencoba hendak mencopot APK paslon nomor urut 2 hanya diusung PKS dan Gerindra. Beruntung, kedua pelaku yang tidak diketauhi identitasnya itu dipergoki warga dan keduanya kabur berboncengan dengan sepeda motor.

Peristiwa perusakan APK Nur-Firdaus yang dipasang oleh KPU Kota Bekasi bersebelahan dengan APK paslon Rahmat Effendi-Tri Adhyanto di wilayah Jati Cempaka, diketauhi oleh warga Jatibening Baru bernama Yudhy kemudian melaporkannya kepada tim sukses Nur-Firdaus pada Ahad 18 Maret 2018.

Tidak berapa lama mendapat laporan dari warga dan masih di wilayah Jati Cempaka, seorang ibu bernama Nur Baeti, warga Jati Bening, melaporkan ada dua orang mencoba mencopot APK Nur-Firdaus.

Kedua oknum yang kepergok warga itu tidak sempat mencopot APK Nur-Firdaus dan langsung kabur berboncengan menggunakan sepeda motor. Sayangnya warga tidak mengetauhi identitas dan nomor polisi sepeda motor yang digunakan pelaku.

Menurut Ketua Tim Advokasi Nur-Firdaus, Bambang Sunaryo, perusakan dan penghilangan APK itu tidak saja menandakan ada pihak-pihak yang tidak siap berkompetisi secara sehat tapi juga ingin merusak pesta demokrasi.

“Itu tangan-tangan jahil yang sengaja untuk mengotori pesta demokrasi kita. Seharusnya Panwaslu, KPU dan Polrestro Bekasi Kota, cepat bertindak menangkap pelaku yang tidak saja mengotori pesta demokrasi tapi juga sudah masuk katagori kriminal,” kata Bambang dalam keterangan persnya yang diterima posbekasi.com, Senin 19 Maret 2018.

Bambang menduga, tingginya elektabiltas Nur-Firdaus yang jauh meninggalkan paslon lainnya inilah kemungkinan menyasar APK itu.

“Kita duga ini sengaja dilakukan untuk menghentikan sosialisasi program Kartu Bekasi Maju (KBM) yang memiliki keunggulan lebih daripada Kartu Beksi Sehat (KBS),” ungkap Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, sejak sosialisasi KBM masyarakat semakin merapat dan menjatuhkan pilihannya pada paslon nomor urut 2 yang memiliki keilmuan dengan ijazah sekolah sampai doktor tak perlu diragukan lagi.

Selain itu, Nur-Firdaus memiliki leadership dan berjiwa santun, ramah, toleran serta menyejukkan hingga menjadi harapan warga Kota Bekasi sebagai pemimpin baru untuk Bekasi lebih maju.

“Seiring dengan dukungan yang terus mengalir, sejumlah pihak semakin gencar pula mengganggu dengan cara merobek dan mencopot APK Nur-Firdaus diberbagai tempat. Jadi terlihat semakin massif perusakan APK, karenannya kami akan usut masalah ini. Tim advokasi akan berkoordinasi untuk menindak lanjuti temuan ini. Sebab hampir disemua kecamatan banyak APK Nur-Firdaus yang dirusak bahkan hilang,” terangnya.

Sebagaimana setiap sosialisasi Nur-Firdaus pada musim kampyen ini kerab membeberkan program KBM yang memiliki tiga manfaat besar yakni, jaminan kesehatan gratis, jaminan pendidikan gratis dari SD – SMA, dan jaminan bantuan sosial bagi keluarga tidak mampu sebesar Rp800 ribu per bulan.

“Bukan hanya KBM, semua dana yang telah disetujui DPRD untuk masyarakat seperti insentif Kader Posyandu, RT-RW, maupun petugas lainnya seperti Linmas, marbot masjid dan TKK semua akan dipertahankan bahkan bila memungkinkan akan ditambah untuk kebaikan dan kesejahteraan warga Kota Bekasi,” terang Nur Supriyanto setiap sosialisasinya dan langsung disambut meriah oleh warga sambil mengumandangkan, “Pemimpin Baru Bekasi Lebih Maju, Oke Siip”.[SOF/POB]

BEKASI TOP