posbekasi.com

Refleksi Hari Kartini, Ini Kekuatan Perempuan Perlu Diteguhkan

Menteri PPPA Bintang Puspayoga (tengah) saat melakukan konferensi pers usai membuka acara Musyawarah Nasional Perempuan di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024). Ia menyampaikan lima aspek kekuatan perempuan yang perlu diteguhkan di Hari Kartini 21 April 2024. (Foto: RRI/ Fitratun Komariah)

posBEKASI.com | BALI – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspyoga mencatat ada lima aspek kekuatan perempuan yang perlu diteguhkan. Peneguhan ini ia sampaikan sebagai bahan refleksi atas perjuangan Kartini yang akan terus dilanjutkan pada Kartini masa kini.

Kebetulan Hari ini 21 April 2024 adalah hari Kartini, simbol pahlawan perempuan Indonesia yang selalu dikenang. Berikut lima aspek kekuatan perempuan Indonesia yang perlu dipahami, diperjuangkan dan diteguhkan.

1. Perempuan memiliki hak yang sama

Hal pertama yang perlu diteguhkan adalah perempuan dengan latar belakang apapun memiliki hak yang sama. Baginya, setiap perempuan mempunyai hak yang sama, termasuk hak untuk mendapatkan identitas hukum yang sesuai dengan kehidupannya.

“Banyak perempuan yang bekerja sebagai nelayan, buruh tani, pedagang warung, pedagang pasar, UMKM, pekerja rumah tangga, pekerja migran, dan sebagainya. Namun, pada kartu identitasnya (KTP) tertulis sebagai ibu rumah tangga (IRT), identitas IRT ini telah menjauhkan perempuan dari perlindungan sosial,” kata Menteri Bintang saat membuka acara Munas Perempuan di Badung, Bali, Sabtu (20/4/2024).

Menteri Bintang melanjutkan, contohnya adalah perempuan nelayan yang tidak dapat mengakses kartu nelayan. Dimana kartu itu bermanfaat untuk perlindungan sosialnya sebagai nelayan.

“Isu ini kami bawa menjadi agenda dalam Munas Perempuan. Yaitu agenda perlindungan sosial yang responsif gender dan inklusif dalam kerangka mengatasi kemiskinan,” kata dia.

2. Perempuan korban bukan aib, menjadi korban bukan kesalahan

Menteri Bintang menegaskan bahwa perempuan penyintas kekerasan perlu diteguhkan untuk menguatkan diri. Perempuan korban, kata Bintang, harus didukung untuk pulih dan ditangani sesuai peraturan yang berlaku.

“Sudah banyak regulasi, program dan layanan untuk perlindungan perempuan. Kami memiliki desa yang berkomitmen menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dengan relawan SAPAnya, memiliki call center SAPA 129,  UPTD PPA di provinsi dan kabupaten/kota,” ucap Menteri Bintang.

Menteri Bintang berharap Munas Perempuan ini menemukan jalan keluar secara konkrit dalam rencana pembangunan ke depan. Minimal 5 tahun mendatang.

3. Perempuan adalah sumber pengetahuan

Bintang meyakini, perempuan memiliki pengalaman hidup yang dapat dijadikan sumber pengetahuan dalam mengenali isu, penyebab dan solusi. Bahkan untuk isu-isu yang dinilai jauh dari perempuan seperti isu kebencanaan hingga perubahan iklim.

“Nyatanya perempuan mempunyai andil besar. Mereka menjadi kelompok yang paling terdampak, namun ada di garda depan untuk melakukan pencegahan dan mitigasi bencana, menjaga kedaulatan pangan terkait dengan perubahan iklim,” kata Menteri Bintang menambahkan.

4. Kepemimpinan seorang perempuan

Banyak yang beranggapan bahwa kepemimpinan perempuan adalah sebuah keniscayaan dalam pembangunan. Kenyataannya, para pegiat organisasi perempuan, perempuan akar rumput yang hadir dalam Munas Perempuan adalah para pemimpin perempuan.

“Kepemimpinan perempuan disini adalah kepemimpinan perempuan dalam arti luas, yang berangkat dari sebuah kesadaran kritis untuk menginisiasi. Serta mempengaruhi orang lain dan menggerakkannya untuk bertindak secara individu maupun kolektif memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender,” ucap Bintang.

5. Perempuan Berorganisasi

Bintang menekankan pentingnya perempuan mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang muncul dari sebuah organisasi. “Saya mengapresiasi sekaligus mendukung perempuan yang berorganisasi, ini merupakan kesadaran bahwa perempuan tidak bisa berjuang sendirian,” kata Bintang, menjelaskan.[rri]

BEKASI TOP