posbekasi.com

Dinkes Deteksi Dini Cegah Tuberculosis

Dinkes Kota Bekasi gelar pada acara lokakarya dan koordinasi kegiatan USAID Prevent TB untuk peningkatan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) di Kota Bekasi, Rabu 20 September 2023. [Posbekasi.com /Istimewa]

posBEKASI.com | BEKASI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi bersama USAID Prevent TB cegah penularan tuberkulosis (TB) dengan deteksi secara dini dengan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT).

“TPT salah satu upaya dalam mencegah penularan tuberkulosis kepada masyarakat di lingkungan pasien positif tuberkulosis. Sehingga bisa terdeteksi sedini mungkin agar penularan bisa dicegah dengan optimal,” kata Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Bekasi, dr. Vevie Herawati, M.K.M, pada acara lokakarya dan koordinasi kegiatan USAID Prevent TB untuk peningkatan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk mewujudkan Kota Bekasi bebas tuberkulosis tahun 2050, di Kota Bekasi, Rabu 20 September 2023.

Dikatakannya, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh perangkat daerah (PD) terkait untuk bersama-sama melakukan intervensi TB terutama dalam mengedukasi masyarakat pentingnya TPT dalam mencegah penularan TB.

Lebih Lanjut dr. Vevie menjelaskan kehadiran USAID Prevent TB menjadi sarana untuk mengoptimalkan  peran Tim  PPM  (Publix private mix) Tuberkulosis di Kota Bekasi dari mulai tingkat kota, kecamatan, desa/kelurahan, RT dan RW, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan TPT TB.

“Agar masyarakat teredukasi dan tumbuh kesadaran yang baik untuk melakukan TPT TB, ketika capaian TPT TB nya tinggi tentunya akan mendorong terwujudnya Kota Bekasi  eliminasi TB tahun 2030 dan bebas TB di tahun 2050,” terangnya.

Provincial Coordinator USAID Prevent TB Sis Silvia Dewi mengatakan TB penyakit yang bisa disembuhkan melalui pengobatan, dan dapat dicegah melalui TPT dengan rezimen obat yang sudah ditentukan sebagai upaya eliminasi TB di Indonesia pada 2030 nanti.

Menurutnya, ada tiga intervensi TB yang akan dicapai, pertama adalah penemuan kasus harus mencapai 90%, success rate atau keberhasilan pengobatan harus mencapai 80-90%, dan pemberian TPT TB. Bahkan TPT ini salah satu strategi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI yang sedang gencar dilakukan.

“Pemberitan TPT ini sangat penting dilakukan dan diikuti oleh masyarakat terutama bagi mereka yang kontak erat dengan pasien positif TB untuk menurunkan angka insiden kasus,” terangnya.

Dikatakannya, hasil screening banyak masyarakat yang kontak erat atau serumah dengan penderita TB sudah terpapar mikobakterium meskipun tidak sakit atau menunjukan gejala.

“Pemberian TPT justru menyasar kepada mereka yang tidak sakit namun sudah terpapar oleh mikobakterium TB, agar bisa dicegah. Jika dibiarkan lambat laun mereka akan positif TB ketika imun tubuh menurun, tentu akan membahayakan kesehatan,” ujarnya. [ish]

BEKASI TOP