posbekasi.com

Cetak Ulama Modern, MUI Kabupaten Bekasi Gelar Tes Seleksi Pendidikan Kader Ulama

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi menggelar Tes Seleksi Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan Pertama Tahun 2023, di Aula KH Noer Ali, Kantor Bupati Bekasi, Rabu 14 Juni 2023. [Posbekasi.com /Istimewa]

posBEKASI.com | CIKARANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi menggelar Tes Seleksi Pendidikan Kader Ulama (PKU) Angkatan Pertama Tahun 2023, di Aula KH Noer Ali, Kantor Bupati Bekasi, Rabu 14 Juni 2023.

Direktur Program Pendidikan Kader Ulama, Prof. Dr. Mahmud, mengatakan seleksi Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan pertama ini diikuti oleh 73 peserta, perwakilan dari setiap kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Dia menyampaikan, tes seleksi tahap pertama ini, untuk memilih calon peserta yang memenuhi standar dalam mengikuti tes, baik secara tulis maupun wawancara.

Peserta yang lolos harus memenuhi kualifikasi persyaratan yakni berusia 22-35 tahun, dapat membaca kitab kuning, menguasai IT, serta mampu berbahasa Inggris.

“Semua peserta kita akan tes soal IT di tahap awal, jadi dia cukup buka laptop dan di situ nanti dibuka maktab syamilah atau kitab apa yang hendak dia tampilkan, disitu ada semua. Jadi tujuannya, kita ingin menghadirkan ulama sesuai dengan tuntutan zaman. Menjadi ulama yang sudah familiar dengan IT, sekaligus nanti bisa masuk ke medsos lebih luas lagi,” ungkapnya.

Mahmud menjelaskan, tim penilai dalam seleksi ini disesuaikan berdasarkan latar belakang keahlian. Terdapat tim seleksi yang menguji soal kemampuan baca kitab kuning, kemudian mengenai soal keberagamaan.

“Dalam waktu yang relatif singkat sekitar 6 bulan. Kita hanya memberikan treatment-treatment percepatan sehingga wawasannya semakin luas, kemampuan IT-nya juga kuat. Kita ingin mereka menjadi ahli tafsir tetapi juga washatiyah. Wawasan keislamannya moderat, yang tidak ke kanan, tidak ke kiri, tapi Islam Rahmatan Lilalamin,” tegasnya

Dirinya berharap, melalui Pendidikan Kader Ulama tersebut, dapat mencetak ulama modern yang memiliki khazanah keilmuan islam baik tradisional maupun kontemporer. Sekaligus mampu mengoptimalkan potensi penggunaan teknologi saat ini.

“Harapannya setelah lulus, bagi mereka yang punya institusi atau lembaga sendiri, entah pesantren atau madrasah, bisa kembali ke lembaganya. Tetapi bagi yang tidak, kita berharap MUI dapat mensosialisasikan ke pesantren atau lembaga lain yang belum memiliki SDM atau belum ada calon Kiyai nya, nah ini kita akan coba tawarkan, kita ikhtiarkan,” ungkapnya. [yan]

BEKASI TOP