“Alhamdulillah hari ini melaksanakan program kegiatan Harmoni Yatim Dhuafa sebagai kepedulian kami Angkatan 32 turut berkiprah membantu saudara-saudara kita anak yatim dan dhuafa ke berbagai Panti Asuhan dan warga sekitar domisili,” kata Capt. Kosim, saat buka puasa bersama dan santunan anak yatim dhuafa mengusung tema “Memberi Dalam Kebersamaan dan Kekeluargaan”, digelar secara offline dan online dikuti seluruh alumni yang tergabung dalam Persaudaraan Keluarga Besar Alumni Angkatan 32 Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, di Mess Harmoni 32, Jalan Gorontalo V No.15A, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa 26 April 2022.
Harmoni Tiga Dua
Yayasan Harmoni Tiga Dua kata Capt. Kosim, dirintis sejak Juli 2017 dan dilegalkan dengan Akta Notaris nomor AHU-0023853.A.H.01.12. Tahun 2020, pada 20 Oktober 2020, telah membuat berbagai program kegiatan sosial seperti Harmoni Peduli yang dikhususkan untuk membantu kawan-kawan Angkatan 32 yang sakit ataupun anggota keluarga yang meninggal dunia.
“Harmoni Siaga, kami telah turun saat bencana tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, dan juga bencana badai di NTT bekerja sama dengan TNI AL dan Pelindo setempat untuk membantu penyaluran bantuan,”kata Capt. Kosim.
Untuk program Harmoni Yatim Dhuafa lanjut Capt. Kosim merupakan bentuk kepedulian Angkatan 32 pada bulan Ramadhan ini
“Jazzakallah khoiron, terimakasih kepada seluruh donatur dari Angkatan 32 PIP Semarang yang mana kami mencoba membuat RAB untuk kegiatan sore ini dengan target dana terkumpul Rp45 juta. Alhamdulillah berkat antusiasme kawan kawan semua untuk berlomba lomba di jalan kebaikan sehingga target tersebut bisa terlampaui sebesar Rp48 juta,” ucap Capt. Kosim.
Capt. Kosim menyampaikan rencana anggaran biaya (RAB) kegiatan Harmoni Yatim Dhuafa telah didistribusikan dengan berbagai sektor seperti 100 bingkisan paket sembako untuk Yatim Dhufa dan Panti Asuhan serta warga sekitar. Santunan Panti Asuhan bantuan sosial masing-masing Rp5 juta untuk Yayasan Al Marhamah Kota Bekasi, Yayasan Assabiqin Tanjung Priok, dan Yayasan Al Khoiriyah Semper Tanjung Priok.
“Santunan dana sosial unruk kawan-kawan Harmoni 32 yang sakit. Kemudian bantuan dana sosial anak yatim keluarga dari Alumni Angkatan 32 yakni anak dari almarhum Captain Guntoro, almarhum Captain Sarwidi, dan Bas Didik Prasetyo,” terang Capt.Kosim.
Dalam kegiatan Harmoni Yatim Dhuafa ini dihadiri Ketua Umum DPP KAP3B Semarang, Laksamana (Purn) Maghoni dan jajaran pengurus Ketua PA 32 Ferry Anggoro dan jajaran pengurus, Ketua Dewan Pembina YHTD Mayor (P) Timbul Agus Haryanto dan segenap pengurus, Letkol Hadi Sulistyo bersama segenap senior dan junior Alumni PIP Semarang, serta perwakilan dari penerima bantuan.
Sementara, Aris Yulianto mengucapkan terima kasih atas kepedulian Harmoni 32 yang dinakhodai Capt. Kosim dalam membantu santri santri yang memerlukan uluran tangan para dermawan.
“Alhamdulillah bantuan ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya, terutama untuk dana tahun ajaran baru sekolah nanti di antaranya beberapa santri ada yang akan lanjutkan ke SMK dan SMP. Saat ini, Yayasan Al Marhamah yang di pimpin Ustadz H. Subchansyah, tengah mempersiapkan sekolah para santri ke jenjang berikutnya dan bantuan dana ini sangat membantu biaya pendidikan santri,” ungkap Aris Yulianto.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP Korps Alumni Pendidikan Perwira Pelayaran Besar (P3B) Semarang, Laksamana (Purn) Maghoni, mengapresiasi kiprah Harmoni 32 dari awal sampai saat ini konsisten.
“Dalam situasi sulit masa pandemi Covid-19 saat ini, Harmoni masih bisa melakukan penguatan organisasi dan berkiprah sosial. Konsistensi patut diapresiasi,” ungkap Laksamana Maghoni.
Bahkan Maghoni menyebut, amalan-amalan yang dilakukan Harmoni 32 patut diapresiasi tinggi. Karena amalan ini yang kelak dibawa dan ini pengingat kita bersama.
“Korps Alumni P3B Semarang tahun kedua ini sedang membangkitkan Korps untuk melakukan kegiatan bermanfaat. Harmoni 32 menjadi pemacu Korps Alumni P3B untuk melangkah berbuat lebih baik dengan tetap menggandeng Harmoni untuk mewujudkan amalan-amalan kebaikan,” tutur Maghoni.
Setelah pemberian bantuan sosial dan bingkisan, acara ditutup dengan taujiah dan doa menanti berbuka puasa disampaikan Ustadz Syaefulloh.
“Sebagai muslim, hamba Allah kita selalu diuji, ujian yang terberat adalah iman. Kekuatan iman, iman seseorang muslim yang diuji setiap saat terutama di bulan Ramadhan ini,” tutup Ustadz Syaefulloh.[YAN]