POSBEKASI.com | Oleh: H. Syahrir, S.E., M.IPol. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi Partai Gerindra.
TONGGAK Sejarah Pemuda dimulai pada 28 Oktober 1928, sebagai Hari Sumpah Pemuda yang menjadi momentum dari generasi ke generasi sebagai panggilan abadi generasi muda untuk terus bergerak dalam menghidupkan semangat persatuan di hati Pemuda Pemudi Indonesia.
Peringatan Sumpah Pemuda 2025 ini mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, telah lebih sembilan dekade melalui cetak biru Sumpah Pemuda melampaui sekat-sekat perbedaan, para pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang suku, agama, dan daerah, berikrar tiga janji sakral: “Bertanah Air Satu, Berbangsa Satu, dan Berbahasa Satu: Indonesia”.
Peran pemuda saat ini sangat krusial. Bukan lagi di medan pertempuran fisik, melainkan di medan perjuangan inovasi, literasi, ekonomi kreatif, dan teknologi. Ia mengajak pemuda Jawa Barat untuk berani mengambil inisiatif dan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
Ikrar Sumpah Pemuda dalam konteks Jawa Barat dengan segala kekayaan budaya dan keragaman masyarakatnya, semangat Sumpah Pemuda menjadi energi pendorong untuk memastikan bahwa pembangunan bergerak inklusif dan merata, yang dibangun di atas fondasi keberagaman.
Pemuda Pemudi Bergerak
Semangat perjuangan Pemuda adalah semangat persatuan, gotong royong, dan tekad untuk memajukan bangsa terus membara dan diimplementasikan dalam karya nyata, khususnya oleh generasi muda Jawa Barat.
Rumah besar Pemuda Jabar adalah “Jabar Terus Bergerak dan Maju’ harus diwujudkan dengan aksi nyata dan berkelanjutan di berbagai sektor.
DPRD Jawa Barat terus mendorong peningkatan akses dan kualitas pendidikan, termasuk vokasi, agar generasi muda siap menghadapi tantangan global. Pemuda Pemudi harus bergerak menjadi pelaku utama dalam penguasaan teknologi dan inovasi, hingga Pemuda menjadi gudang talenta dalam pergerakan pembangunan ekonomi kreatif, digital, UMKM, dan industri kreatif.
Saatnya, Pemuda menjadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja, dengan semangat kewirausahaan menjadi cara paling nyata mewujudkan kemandirian bangsa.
Tak dapat dipungkiri, Pemuda Jabar adalah pewaris Bumi Pasundan sebagai garda terdepan dalam menjaga kelestarian lingkungan, budaya, dan nilai-nilai kearifan lokal. “Jaga alam, jaga budaya, karena di situlah identitas bangsa ini bersemayam” .
Di tengah tantangan era digital saat ini tentu sangat jauh berbeda dengan Pemuda 1928, tetapi esensi dari Pemuda tetap lah sama sebagai penggerak dan pergerakan menuju Indonesia maju.
Kritis dan Partisipasi
Pemuda sebagai generasi penerus atau penerus bangsa, memiliki jiwa kritis. Kritis dalam kebijakan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik pusat maupun daerah, sering bahkan baru baru ini telah terbukti bergerak mengkritisi berbagai kebijakan pemerintahan lalu maupun saat ini.
Namun, tanpa peran partisipasi aktif Pemuda, kritis yang dilakukan akan menjadi jargon atau pepesan kosong bagi persatuan dan pergerakan Pemuda.
Dengan peran partisipatif, Pemuda menjadi punggawa disrupsi informasi melawan narasi perpecahan yang seringkali muncul di ruang siber.
Di hari bersejarah ini, sebagai wakil rakyat di Jawa Barat, saya mengajak seluruh elemen pemuda, aktivis organisasi, mahasiswa, santri, hingga content creator, menyatukan derap langkah menjadikan Sumpah Pemuda sebagai pedoman moral Bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia Bersatu yang maju, adil, dan sejahtera. Mari kita gelorakan janji para pendahulu kita dengan karya dan kontribusi nyata untuk Jawa Barat dan Indonesia Raya.
Selamat Hari Sumpah Pemuda!


